Hubungan Infeksi Helicobacter Pylori dengan Tingkat Serum Gastrin-17

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh YGI

Dispepsia merupakan ketidaknyamanan dari daerah perut bagian atas. Hal tersebut menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Etiologi dispepsia bervariasi dan kompleks, terasuk infeksi Helicobacter pylori. Infeksi H. pylori ditemukan hampir setengah dari populasi dunia. Infeksi ini juga cukup tinggi di Asia, prevalensi mulai dari 40,6-90%. Di sisi lain, prevalensi infeksi H. pylori di Indonesia sekitar 22,1%. Sementara di Surabaya hanya sekitar 11,5%. Infeksi H. pylori menyebabkan berbagai penyakit pencernaan seperti dispepsia fungsional, peptikum ulkus, limfoma jaringan terkait mukosa, atrofi lambung, hingga karsinoma lambung. Infeksi H. pylori menyebabkan gangguan sekresi asam lambung yang diduga berperan dalam timbulnya gejala dispepsia. Sekresi asam lambung diatur oleh beberapa faktor termasuk sistem saraf otonom dan hormon pencernaan.  

Salah satu hormon pencernaan yang paling ampuh dalam memicu sekresi asam lambung yaitu gastrin¸ yang juga memiliki efek trofik pada mukosa lambung sebagai faktor karsinogenik yang diduga terlibat dalam mekanisme terjadinya gangguan. Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan kadar gastrin serum yang signifikan pada pasien yang terinfeksi H. pylori. Namun, pada beberapa penelitian lainnya belum menunjukkan peningkatan kadar gastrin serum yang signifikan. Oleh sebab itu, peran H. pylori dalam meningkatkan kadar gastrin serum masih tetap kontroversial. Pemeriksaan, diagnosis, dan manajeman penyakit yang berhubungan dengan infeksi H. pylori merupakan pertimbangan dalam masalah ekonomi. Kualitas dampak hidup pasien dispepsia yang terinfeksi H. pylori juga memiliki skor lebih rendah daripada yang tidak terinfeksi.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti dari Departemen penyakit dalam, Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Universitas Airlangga merasa perlu melakukan penelitian dengan metode yang lebih tepat dan berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya di salah satu jurnal Internasional terkemuka, yaitu New Armenian Medical Journal..Infeksi H. pylori dalam penelitian ini didasarkan pada hasil pemeriksaan histopatologi oleh 2 ahli patalogi anatomi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Kepadatan H. pylori merupakan jumlah kolonisasi H. pylori yang dikategorikan menjadi tidak ada, ringan, sedang, dan parah menurut Updated Sydney  System. Kepadatan H. pylori jika kolonisasi H. pylori hanya ditemukan di satu tempat atau sedikit di seluruh bidang visi. Kepadatan H. pylori sedang jika kolonisasi H. pylori ditemukan secara luas tersebar di area terpisah. Sedangkan kepadatan H. pylori parah jika kolonisasi H. pylori hampir menutupi permukaan lambung.

Dalam penelitian ini Gastrin-17 merupakan 95% gastrin di antrum yang dapat merangsang sekresi asam lambung lima kali lebih kuat dari gastrin-34. Penentuan infeksi H. pylori menggunakan pemeriksaan histopatologi juga memiliki tingkat sensitivitas dan dapat digunakan untuk mengevaluasi jaringan kerusakan. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan metode histopatologis untuk menentukan adanya infeksi H. pylori dan mengukur kadar serum gastrin-17 sebagai pengukuran kadar gastrin. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan analitik observasional. Pengambilan sampel diambil pada pasien dispepsia berusia 18 hingga 60 tahun yang datang ke unit endoskopi Departemen Obat Penyakit Dalam Gastroenterol-Hepatology RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Data diperoleh pada November 2014 hingga Juni 2015 dengan persetujuan pasien.   

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat suatu hubungan antara infeksi H. pylori dengan peningkatan kadar gastrin-17 (η=0,478; p=0,002). Median kadar serum gastrin-17 dalam histopatologi gastritis kronis aktif lebih tinggi daripada gastritis kronis tidak aktif pada kedua infeksi H. pylori dan pasien yang tidak terinfeksi. Hal tersebut menunjukkan semakin tinggi kepadatan tingkat H. pylori terkait dengan kadar serum gastrin-17 yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil tersebut kesimpulan penting yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara infeksi Helicobacter pylori dengan peningkatan kadar serum gastrin-17 pada pasien dyspepsia.

Penulis : Iswan Abbas Nusi dan Muhammad Miftahussurur

The New Armenian Medical Journal. The Association Between Helicobacter pylori Infections With Serum Gastrin-17 Levels In Dyspepsia Patients: 13(4);13-21

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di New Armenian Medical Journal berikut 

https://www.ysmu.am/website/documentation/files/3dbe8521.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).