Antibakteri Sel Darah Putih pada Saliva Mencegah Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Karies gigi pada anak. (Sumber: The Urban Mama)

Karies gigi adalah penyakit kronis yang mungkin terjadi pada gigi yang sudah erupsi pada anak usia prasekolah yang dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan kematian. Streptococcus mutans adalah bakteri penyebab karies gigi dan merupakan faktor etiologi yang mempunyai peran besar dalam kejadian karies gigi yang banyak ditemukan dalam jumlah besar di lingkungan biofilm.

Hubungan sebab dan akibat antara kejadian karies dan jumlah bakteri S. mutans telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang mengkonfirmasikan perkembangan karies terjadi karena adanya kolonisasi S. mutans, sementara penelitian lain mengatakan bahwa jumlah S. mutans dalam saliva  merupakan penyebab karies gigi . indikasi progresifitas karies, sebagaimana dikonfirmasi oleh Luthfi dkk. yang menunjukkan bahwa tingkat S. mutans pada anak-anak bebas karies lebih rendah daripada yang pada anak-anak karies dengan indeks gigi berlubang, rusak, berlubang (def-t)> 6.

Dalam air liur, neutrofil adalah pertahanan pertama dari sel-sel kekebalan terhadap mikroba patogen, yang dibuktikan dengan identifikasi beberapa penyakit parah pada manusia karena disfungsi neutrofil atau karena gangguan levelnya seperti yang ditemukan pada kasus neutropenia. Sel darah putih, sebagai pertahanan terhadap mediator inflamasi yang dikeluarkan oleh mikroba, melakukan kemotaxis dan fagositosis dan menghilangkan mikroba dengan melepaskan peptida antimikroba manusia berupa Human Neutrophils Peptide (HNP 1-3) sebagai mekanisme antibakteri nonoksidatif.

Sel darah putih terdiri dari tiga butiran utama dan azurofilik yang merupakan salah satu dari yang mengandung HNP 1-3 yang dikeluarkan dalam air liur dari cairan sulkus gingiva sebagai defensin antimikroba. HNP 1-3 memiliki peran protektif terhadap bakteri rongga mulut yang berbahaya dengan mengendalikan pembentukan biofilm, yang secara efektif mencegah terjadinya infeksi oral dan mempertahankan struktur gigi terhadap karies.

Sekresi HNP 1-3 muncul sebagai konsekuensi dari aktivasi neutrofil yang mengarah ke degranulasi granula azurofilik yang dapat dideteksi pada penanda CD63 pada permukaan neutrofil. CD63 adalah protein membran yang sebagian besar ditemukan dalam butiran azurofilik yang berperan dalam mengontrol kualitas protein antimikroba. Untuk mendapatkan informasi tambahan dari perspektif ini, korelasi antara ekspresi CD63 pada permukaan saliva neutrofil dengan sekresi HNP 1-3 dalam karies anak usia dini (ECC) dianalisis.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik cross-sectional yang dilakukan pada anak-anak usia prasekolah yang sehat, baik pria maupun wanita berusia antara 4 dan 6 tahun dengan atau tanpa karies.  sampel acak dari siswa usia 4-6 tahun dari empat taman kanak-kanak yang berada di Surabaya.

Selama pemeriksaan, anak-anak duduk di kursi, di depan pemeriksa dan dua asisten, yang duduk dekat dengan pemeriksa untuk mencatat data dan menyiapkan peralatan. Para peserta kemudian dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan indeks def-t: kelompok bebas karies (def-t = 0) dan kelompok ECC (def-t ≥ 6). Suspensi sel yang terisolasi dari hasil kumur NaCL 1,5% dimasukkan ke dalam mikrotube yang mengandung 500 μl salin dapar fosfat (PBS), sebelum disentrifugasi pada 2500 rpm selama 5 menit pada 4 ° C.

Pelet yang diperoleh kemudian diwarnai menggunakan 50 μl BioLegend antihuman terkonjugasi α-CD63FITC, dan BioLegend α-PIPE (BioLegend, San Diego, AS) antibodi terkonjugasi pada rasio 1: 200 untuk PBS. Kemudian dilakukan analisa menggunakan uji flow cytometry. Selain itu sampel saliva dianalisis menggunakan ELISA kit (Hycult Biotech, Uden, Belanda) untuk menentukan tingkat sekresi HNP 1-3.

Data sekresi HNP1-3 terlihat menggunakan uji ELISA adalah 140.39 ±31,91 pada anak prasekolah bebas karies, sedangkan pada anak dengan karies berat adalah 172±41,64 . data ekspresi CD63 yang terlihat menggunakan uji Flow Cytometry  adalah 2,67 ±0,46 pada anak prasekolah bebas karies, sedangkan pada anak dengan karies berat adalah 1,96±2,68. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 20 (IBM, New York, USA) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok anak bebas karies dibandingkan dengan karies berat dengan nila p< 0,05 baik tingkat sekresi hnp1-3 maupun ekspresi CD63.

Ada korelasi terbalik antara sekresi HNP 1-3 dalam saliva dan ekspresi CD63 pada permukaan saliva neutrofil anak ECC yang dibuktikan dengan peningkatan sekresi HNP 1-3, sedangkan ekspresi CD63 ditemukan menurun. Temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan penilaian deteksi dini risiko karies pada anak usia pra sekolah untuk mencegah terjadinya karies gigi.

Penulis: Muhammad Luthfi

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://www.drjjournal.net/text.asp?2019/16/2/81/250973

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).