Limbah Padat Tahu untuk Pengolahan Timbal dan Kadmium

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Limbah padat tahu. (Sumber: FST UNAIR)

Selama bertahun-tahun, telah terjadi perkembangan  pada sektor industri di berbagai belahan dunia. Banyak negara bersaing untuk memajukan sektor industrinya. Di Indonesia, hal ini berfokus pada pengembangan industri terutama industri metalurgi. Produk limbah dari beberapa industri menghasilkan akumulasi logam berat di lingkungan, terutama pada lingkungan air. Hal ini termasuk industri yang berspesialisasi dalam pelapisan logam, metalurgi, peleburan, batik, dan lainnya.

Limbah logam berat memiliki dampak tingkat bahaya yang tinggi bagi lingkungan. Meskipun unsur-unsur logam berat pada umumnya dapat digunakan dalam industri, tetapi dalam konsentrasi yang tinggi, logam berat bersifat racun bagi organisme hidup. Beberapa contoh logam berat yang mencemari lingkungan adalah timbal (Pb) dan kadmium (Cd). Kehadiran logam berat di ekosistem perairan harus dipantau terus menerus karena sulit didegradasi. Kehadiran logam-logam ini dalam rantai makanan dapat menyebabkan biomagnifikasi dalam tubuh manusia.

Konsentrasi logam berat dalam limbah yang dibuang ke ekosistem perairan dapat dikurangi melalui proses reverse osmosis, filtrasi berbasis membran, dan pertukaran ion. Namun, biaya operasi yang mahal merupakan hal yang dapat menjadi kendala. Alternatif yang sederhana, efektif, dan relatif lebih murah adalah metode adsorpsi. Metode ini dapat melibatkan penggunaan berbagai jenis adsorben, terutama yang berasal dari limbah biomassa berbasis biopolimer seperti limbah padat tahu, kedelai, alginat, dan lainnya.

Penelitian yang telah dilakukan adalah adsorpsi menggunakan adsorben yang berasal dari limbah tahu padat yang diimobilisasi pada permukaan silika untuk memperkuat sifat mekanik, dan ketahanan limbah tahu padat terhadap serangan bakteri dan jamur serta ketahanan dalam medium asam. Immobilisasi dengan silika meningkatkan kapasitas adsorpsi ion logam berat. Selain kemampuan adsorpsi, model, kinetika, dan termodinamika adsorpsi dipelajari untuk adsorpsi ion logam Pb dan Cd.

Sifat limbah padat industri rumah tangga pengrajin tahu masih sama dengan tahu meskipun sudah berubah bentuk. Limbah padat industri tahu dapat digunakan untuk mengikat ion logam yang menjadi penyebab pencemaran air. Tahu mengandung protein yang memiliki kemampuan untuk mengikat ion logam di dalam air. Dari serangkaian percobaan ternyata diperoleh hasil bahwa limbah padat tahu dapat menyisihkan logam berat kadmium dan timbal.

Kemampuan limbah padat tahu didukung oleh morfologi permukaan limbah padat tahu yang memiliki rongga-rongga yang memungkinkan logam berat untuk terperangkap di dalamnya. Kemampuan penyisihan kadmium dan timbal sangat dipengaruhi oleh kinetika dan termodinamika adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan limbah tahu padat memiliki potensi besar untuk digunakan dalam pengolahan logam berat. (*)

Penulis: Eko Prasetyo Kuncoro

Informasi selengkapnya dapat dilihat link berikut ini:

https://revues.imist.ma/index.php?journal=morjchem&page=article&op=view&path%5B%5D=19119

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).