Peranan Kadar Makronutrien ASI pada Pertumbuhan Bayi Selama Tiga Bulan Pertama Kehidupan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi ibu menyusuhi. (Sumber: klikdokter)

Pertumbuhan dan perkembangan adalah hal utama yang membedakan seorang anak dengan orang dewasa. Tiga bulan pertama setelah kelahiran adalah masa kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. Volume otak meningkat sangat cepat pada masa ini, kurang lebih 1% per hari setelah kelahiran, kecepatan pertumbuhan otak menurun  menjadi 0,4% per hari pada akhir bulan ketiga.

Pertumbuhan seorang bayi pada umumnya berhubungan dengan asupan nutrisi. Asupan  nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi akan menyebabkan gangguan pertumbuhan. Sumber nutrisi alamiah seorang bayi adalah Air Susu  Ibu (ASI). Kandungan yang dimiliki oleh ASI merupakan komponen yang spesifik yang dapat mencegah terjadi kekurangan gizi dan membuat pertumbuhan yang optimal seorang bayi, karena pada ASI tidak hanya mengandung energi tetapi juga asam amino esensial, asam lemak esensial dan laktosa yang berperan penting pada perkembangan dan pertumbuhan bayi.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif dan pertumbuhan bayi berjalan dengan kontradiksi atau berlawanan. Satu penelitian menyebutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan menyebabkan terjadinya gizi kurang akan tetapi beberapa penelitian menyebutkan pemberian ASI eksklusif menyebabkan kegemukan.

Perbedaan hasil penelitian ini ternyata tidak berhubungan dengan pemberian ASI itu sendiri tetapi lebih berhubungan dengan kandungan makronutrient pada ASI, karena itu pengetahuan dan pemantauan kadar makronutrien ASI sangat diperlukan untuk mencegah terjadi kekurangan gizi ataupun kegemukan.

Kami ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar makronutrien ASI (karbohidrat, protein dan lemak) terhadap pertumbuhan bayi (berat badan, panjang badan dan lingkar kepala) pada usia 3 bulan pertama. Sebanyak 40 ibu yang lahir di Rumah Sakit Universitas Airlangga kami ukur kadar makronutrien ASI pada 3 bulan pertama dan kami juga mengukur pertumbuhan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi. Setelah 3 bulan kami mendapatkan bahwa laktosa adalah komponen makronutrisi yang paling banyak terdapat dalam ASI dibandingkan dengan protein dan lemak.

Konsentrasi tertinggi laktosa terdapat pada bulan ketiga pengamatan (4,17±0,81 g/100mL). Laktosa merupakan komponen utama ASI dan memiliki korelasi yang positif pada berat badan bayi, adiposa dan indeks massa tubuh pada bayi usia 3 bulan. Kandungan protein dalam ASI jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan susu formula. Penelitian kami juga mendapatkan kandungan protein merupakan komponen yang paling sedikit terdapat dalam ASI, dan dalam pengamatan selama tiga bulan komponen protein dalam ASI ini semakin menurun.

Komponen protein dalam ASI yang matur berkisar 0,9-1,1 g/100ml, kandungan protein paling tinggi terdapat pada awal menyusui berkisar 1,4-1,6 g/100ml dan terus mengalami penurunan menjadi 0,8-1,0 g/100ml pada saat anak berusia 3-4 bulan, dan pada saat bayi berusia 6 bulan kandungan protein  berkisar 0,7-0,8 g/100ml, akan tetapi penelitian kami berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana kami mendapatkan kandungan protein pada bulan ketiga pengamatan berkisar 1,72±0,37 g/100ml.

Lemak adalah komponen terbanyak  kedua dalam ASI, akan tetapi penurunannya sangat drastis bila dibandingkan kedua komponen lainnya (Laktosa dan Protein) dalam tiga bulan pengamatan, sedangkan total kalori berubah setiap bulan mengikuti pola dari protein. Kandungan lemak dalam ASI di Indonesia rata-rata 5,94±15,9 g/100ml, cukup berbeda bila dibandingkan dengan Korea Selatan (3,2±1,0 g/100ml) dan Cina (3.11 ± 1.13) g/100 ml). Perbedaan kandungan lemak ini tergantung dari diet ibu, usia dan sampel yang dianalisis, waktu pemberian ASI dan kondisi penyimpanan.

Dalam tiga bulan pertama kehidupan seorang bayi memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, didapatkan hubungan kalori total ASI dengan pertambahan lingkar kepala baik pada bulan pertama, kedua dan ketiga. Kandungan protein ASI memiliki asam amino bebas (glutamin) yang spesifik yang berhubungan erat dengan penambahan panjang badan. Hal ini sesuai yang kami dapatkan dimana protein berhubungan dengan penambahan panjang badan dan lingkar kepala pada bulan pertama kehidupan.

Bisa disimpulkan kandungan makronutrien dalam ASI pada pertumbuhan bayi memiliki pola yang unik. Total kalori ASI dan kandungan protein ASI pada bulan pertama berhubungan dengan pertambahan lingkar kepala bayi. (*)

Penulis: Irwanto

Artikel selengkapnya dapat dilihat pada link jurnal berikut ini:

https://he02.tci-thaijo.org/index.php/sirirajmedj/article/view/229023

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).