Peran Penyuluh dan Petani pada Wabah COVID-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Bandung Kita

Peran penyuluh sangat penting dalam membimbing petani agar bisa menghasikan produksi dengan baik. Bagaimana menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), menggunakan pupuk berimban, serta mekanisasi pertanian dan pengendalian hama dan penyakit secara ramah lingkungan.

Kementerian Pertanian sendiri telah mengeluarkan surat edaran sekjen. Kementerian Pertanian No1056/SE/RC 10/03/2020 tentang strategi dalam pencegahan dan perlindungan Covid-19. Pertama, penyediaan bahan pangan pokok utamanya beras dan jagug bagi 267 juta masyarakat Indonesia. Kedua, percepatan ekspor komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi.

Ketiga, sosialisasi kepada petani dan petugas lapangan (PPL dan POPT) untuk pencegahan berkembangnya virus corona sebagaimana standar WHO dan pemerintah. Keempat,pembuatan dan pengembangan pasar tani disetiap provinsi, optimasi pangan lokal, koordinasi infrastruktur logistik, dan e-marketing dan kelima, program kegiatan padat karya agar sasaran pembangunan pertanian dicapai dan masyarakat langsung menerima dana tunai.

Menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo (YSL) selalu menegaskan bahwa sector pertanianlah yang mampu menjadi penguat bangsa menghadsapi pandemi  ini, karena selain menyediakan pangan bagi 267 juta masyarakat, pertanian juga sebagai penyerap tenaga kerja, bahan baku Industri dan menjaga stabilitas negara RI.

Berbagai upaya dilakukan untuk ketersediaan pangan. Saat ini karena keadaan masyarakat harus tinggal dirumah. Kementerian Pertanian menggandeng Gojek untuk menyediakan kebutuhan pangan 11 komoditas bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Ini menjadi peluang untuk petani menjual hasil produksinya langsung ke masyarakat melalui toko tani. Dari toko tani di aplikasi gojek masyarakat akan langsung memesan kebutuhan pokok.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat jumpa pers di Kantor pusat kementan, mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk sektor pertanian. Adanya wabah ini justru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat membutuhkan pangan yang sehat.

Mengutip pernyataan Dedi bahwa pertanian tidak berhenti, tanam terus berjalan, pangan harus selalu tersedia, perpendek rantai pasok dan tingkatkan nilai tambah melalui kegiatan panen dan pasca panen yang memadai, manfaatkan E-marketing. Apabila perdagangan antar wilayah terbatas dorong bahan pangan lokal, dan terapkan GAP, GMP, dan GHP (Good Hygiene Practice).

Penulis : Anisa Ranga Pasangka

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan: Post, M. (2020), PENANGGULANGAN VIRUS COVID 19 ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN | manadopost.id. Retrieved 14 April 2020, from http://manadopost.id/read/2020/03/23/PENANGGULANGAN-VIRUS-COVID-19-ANTARA-HAK-DAN-KEWAJIBAN/66910

Strategi Bidang Pertanian di Tengah Wabah Covid-19 – PETANI. (2020). Retrieved 14 April 2020, from https://8villages.com/full/petani/article/id/5e82aef9a12cfd392286012b

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).