Kolaborasi UNAIR dan Banyak Mitra Perkuat Layanan Penanganan Covid-19 di RSUA

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Gubernur Jawa Timur saat melakukan peninjauan di RSUA. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kasus Covid-19 di Indonesia dan dunia semakin bertambah setiap hari. Bahkan, sejak April 2020, peningkatan jumlah kasus bisa lebih dari dua kali lipat. Di Indonesia sendiri, per 16 April 2020 sudah lebih dari 5000 orang yang positif Covid-19.

Hal itu, membuat banyak pihak semakin menguatkan sinergi dan terus melakukan peningkatan kualitas layanan kesehatan. Utamanya bagi rumah sakit yang telah menjadi rujukan pemerintah. Salah satunya Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

Peningkatan kualitas dan layanan kesehatan di RSUA ditandai dengan penambahan fasilitas kesehatan berupa peralatan medis berkualitas seperti ventilator, mesin X-Ray dan CT Scan yang ditempatkan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) UNAIR. Peningkatan kualitas tersebut, merupakan hasil dari kerja sama banyak pihak. Perwakilan relawan, Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh, mengatakan bahwa penambahan fasilitas tersebut merupakan bantuan dari pihak pemerintah dan swasta.

“Di antaranya yakni Pemprov Jatim, CT Corp, Astra Grup, Indofood atau Salim Grup dan sejumlah lembaga lain,” ujarnya. ” “Kita bersyukur betul atas kerja sama Pemprov Jatim yang memberikan dukungan luar biasa, kerja sama Unair dan ITS termasuk rumah sakit yang luar biasa,” sambung Prof. Nuh.

Tidak hanya itu, dalam sambutannya pada Kamis (16/4) Prof. Nuh mengatakan bahwa dengan peralatan tersebut, maka kapasitas ruang perawatan RSUA yang ditempatkan di RSKI UNAIR pun bertambah. Ruang Intensive Care Unit (ICU) dari yang tadinya berjumlah 24 kini menjadi 40, sementara ruang High Care Unit (HCU) dari 100 menjadi 170.

Dalam hal itu, Prof. Nuh juga menuturkan bahwa dengan bantuan tersebut maka, RSUA akan bisa lebih banyak memiliki kapasitas perawatan pasien. Sebab, tandasnya, selama ini ada sejumlah pasien yang ditolak dan terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit lain.

“Bisa bayangkan berapa banyak pasien yang mestinya bisa dirawat di RS ini ternyata harus ditolak gara-gara tempatnya terbatas. Bisa kita bayangkan kalau pasien itu adalah saudara kita sendiri, orang tua kita sendiri, betapa sedihnya,” ujarnya.

Pada akhir, Prof. Nuh menambahkan bahwa saat ini penambahan tersebut telah hampir rampung. Secara bertahap, sudah ada 16 ICU yang lengkap dengan peralatan ventilatornya, siap beroperasi merawat pasien terinfeksi COVID-19. Hal itu ditunjang pula dengan penambahan tenaga medis yang bertugas.

“Mudah-mudahan ini menjadi amal kebajikan kita semua. Barang siapa yang menyelamatkan nyawa satu manusia, ibaratnya menyelamatkan nyawa seluruh umat manusia,” pungkasnya.

Guna peningkatan layanan dalam mengatasi Covid-19 di RSUA, sebelumnya UNAIR bersama ITS juga telah melakukan kerja sama dengan menciptakan Robot medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA). Inovasi itu sudah resmi beroperasi untuk membantu tenaga kesehatan RSUA.

Pengoperasian RAISA bertepatan dengan pembukaan pengembangan fasilitas ruang ICU dan HCU yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dra. Hj Khofifah Indar Parawansa. Tidak hanya itu, RAISA juga memiliki keistimewaan yaitu dapat menyalurkan obat, makanan, handsanitizer dan keperluan pasien lainnya serta dilengkapi dengan fitur voice talk untuk berkomunikasi dengan perawat.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).