Pelatihan Sebagai Penentu Keunggulan Kompetitif Dan Sumber Daya Manusia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), perusahaan dituntut memiliki kompetensi dan produktivitas karyawan yang memadai sebagai pendukung daya saing organisasi. Terutama sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam organisasi, kualitas sumber daya manusia melibatkan dua aspek, yaitu kualitas fisik dan kualitas non-fisik yang berkaitan dengan kemampuan kerja, berpikir dan keterampilan lainnya. Sehingga produktivitas dapat diarahkan ke kualitas non fisik melalui pelatihan. Pelatihan ini merupakan bentuk pengembangan keterampilan teknis dan non-teknis yang di masa depan diharapkan dapat meningkatkan daya saing pekerja di Indonesia.

Pelatihan Sebagai Keunggulan Kompetitif

Pengembangan sumber daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu kuantitas dan kualitas. Gagasan kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban bagi organisasi. Sedangkan kualitasnya, menyangkut kualitas sumber daya manusia yang terkait dengan kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik (kecerdasan dan mental). Oleh karena itu, demi percepatan tugas dan fungsi utama organisasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah salah satu persyaratan utama.

Kualitas sumber daya manusia menyangkut dua aspek, yaitu aspek fisik dan non fisik menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan lainnya. Sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat diarahkan pada kedua aspek. Untuk menentukan kualitas fisik dapat diuapayakan melalui program untuk meningkatkan kesejahteraan dan gizi. Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas non-fisik, diperlukan upaya pendidikan dan pelatihan. Upaya ini dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyajian tulisan dalam bentuk uraian secara logis dan sistematis. Di mana data dikumpulkan melalui analisis dokumen, yaitu analisis terhadap kajian literatur yang merupakan hasil pengujian secara empiris

Hasil nya dapat dilihat bahwa, pelatihan berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan saat ini, sementara pengembangan adalah latihan jangka panjang, tujuannya adalah untuk mengembangkan karyawan saat ini atau masa depan untuk pekerjaan organisasi yang akan datang atau untuk menyelesaikan masalah organisasi. Latihan lebih pada masalah kebutuhan pekerjaan/keterampilan, sementara pengembangan tidak hanya berfokus pada keterampilan atau tuntutan pekerjaan tetapi juga pada motivasi dan perilaku.

Kompetensi individu dalam bentuk keterampilan dan pengetahuan dapat dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi dapat bermanfaat bagi karyawan, organisasi, industri, ekonomi regional dan nasional,

Penulis: Prof. Dr. Anis Eliyana SE., M.Si Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada:

http://produccioncientificaluz.org/index.php/opcion/article/view/24685

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).