Teliti Khasiat Kunyit dan Temulawak, Pakar UNAIR: Dapat Tingkatkan Sistem Imun

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kunyit dan temulawak. (Sumber: SehatQ)

UNAIR NEWS – Tidak lama ini terdapat himbauan melalui media sosial agar masyarakat tidak mengkonsumsi kunyik dan temulawak untuk sementara waktu karena kadungan kurkumin di dalamnya. Himbauan tersebut dikemukakan dengan berdasar pada artikel ilmiah yang menyatakan bahwa kurkumin dapat meningkatkan ekspresi angiotensin converting enzyme 2 (enzim ACE2).

Pada artikel ilmiah yang lain, disebutkan bahwa enzim ACE2 merupakan reseptor dari virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2  (SARSCov-2) penyebab penyakit Coronavirus Disease 19 (COVID 19). Sehingga, mengonsumsi kunyit dan temulawak dikhawatirkan dapat menyebabkan tubuh mudah terinfeksi virus SARSCov-2.

Pakar jamu Universitas Airlangga Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt. berpendapat bahwa himbauan tersebut tidak memiliki landasan ilmiah yang kuat. Sehingga, perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

Prof. Manges sapaan karibnya menjelaskan bahwa enzim ACE2 merupakan sebuah enzim yang menjadi perantara perubahan angiotensin. Angiotensin itu sendiri merupakan sebuah hormon yang diperlukan untuk mengerutkan pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.

“Ini (angiotensin, red) merupakan bagian dari pengaturan tekanan darah,” ucap Prof. Manges.

Menurutnya, beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa enzim ACE2 merupakan tempat masuk beberapa jenis Virus Corona ke dalam sel tubuh manusia. Virus Corona tersebut termasuk severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARSCov) penyebab penyakit SARS. Pada beberapa studi juga diidentifikasi masuknya SARSCov-2 (Virus penyebab COVID19) melalui pintu yang sama, yaitu ACE2.

Sementara itu, himbauan tidak mengonsumsi kunyit dan temulawak bermula dari hasil sebuah penelitian tentang peran kurkumin pada gangguan fibrosis jantung. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa kurkumin dapat menghambat pembentukan fibrosis miokardial melalui modulasi ekspresi ACE2.

“Dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa kurkumin dapat memodulasi ekspresi ACE2 tersebut, beberapa pihak menyatakan bahwa kurkumin memberikan kemudahan bagi COVID19 masuk ke dalam sel,” jelas salah satu dosen di Fakultas Farmasi UNAIR tersebut.

Disisi lain, hasil penelitian pada organ jantung tersebut memang menunjukkan kerja kurkumin melalui modulasi ekspresi ACE2. Namun, Virus SARSCov-2 menginfeksi organ paru. Maka, perlu dilakukan penelitian khusus untuk menjawab apakah pemberian kurkumin pada sel paru mempercepat masuknya kuman dan virus, termasuk virus SARSCov-2.

Dan karena penelitian tersebut dilakukan pada organ jantung, maka kemungkinan reseptor yang diperiksa adalah reseptor yang terdapat pada pembuluh darah. Hal itu berbeda dengan SARSCov-2 yang reseptornya di organ paru.

Selain itu, kurkumin hanyalah satu dari begitu banyak komponen kandungan kimia kunyit. Yang dikonsumsi oleh manusia adalah kunyit, bukan kurkumin.

“Yang sudah pasti adalah bahwa penelitian pada kunyit, jahe, temulawak terbukti menunjukkan kerja zat kandungannya sebagai pendongkrak sistem imun,” tegasnya.

Prof. Manges melanjutkan, konsumsi rempah-rempah seperti temulawak dan kunyit sudah menjadi tradisi masyarakat Asia, termasuk Indonesia yang membuat tubuh sehat. Imun yang kuat akan membantu tubuh untuk melawan kuman dan virus yang menyerang sel tubuh manusia. Kekebalan tubuh yang yang kuat akan memperkecil atau meniadakan peluang masuknya virus ke sel tubuh kita melalui cara apapun.

“Oleh karena itu saya menyatakan saat ini bahwa temulawak, kunyit, dan jahe tidak berpotensi memudahkan penularan COVID19. Bahan-bahan tersebut bahkan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh manusia, antara lain melalui aktivitas antioksidan dan antiinflamasi, agar tidak mudah terkena infeksi virus dan bakteri,” pungkasnya.

Prof. Manges juga memberikan beberapa tips untuk meningkatkan kekebalan. Yaitu :

  • Meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup yang super sehat
  • Memakan makanan bernutrisi lengkap, termasuk susu dan telur
  • Mengonsumsi berbagai rempah-rempah karena keunggulan kadungan kimiawinya, secara teratur namun tidak berlebihan. Misalnya, secangkir wedang jahe setiap sore hari.
  • Mempertimbangkan untuk mengonsumsi kurma minimal 5 butir setiap hari secara langsung atau dalam bentuk infused kurma water.
  • Mengonsumsi jinten hitam kapsul yang dibeli dari penjual bereputasi untuk menjamin keaslian dan memperhatikan petunjuk pemakaian.
  • Minum air putih yang cukup
  • Menjaga kebersihan
  • Menghindari kerumunan massa dan melakukan pembatasan sosial (social distancing) seoptimal mungkin

Penulis : Galuh  Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).