Bioaktif Peptida Berpotensi Sebagai Penghambat Angiotensin Converting Enzyme

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Saat ini, penyakit krusial yang menjadi perhatian dunia salah satunya adalah hipertensi. Di Asia, tingkat prevalensi hipertensi tumbuh lebih cepat dibandingkan bagian lain di dunia. Ini adalah kondisi kronis yang sering dapat meningkatkan risiko stroke, diabetes mellitus, ginjal kronis dan gangguan jantung sebagai penyebab utama kematian. Tingkat pertumbuhan hipertensi adalah 18% pada wanita dan 25% pada pria dan meningkat menjadi 47% pada usia ≥60 tahun. Angiotensin I converting enzyme (ACE; dipeptidyl carboxypeptidase, EC3.4.15.1) memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah.

Enzim ini dapat menghidrolisis angiotensin I menjadi vasokonstriktor angiotensin II dan menonaktifkan vasodilator bradykinin. Penghambatan aktivitas ACE dianggap sebagai pendekatan terapi penting untuk mengobati hipertensi. Saat ini tersedia ACE-inhibitor seperti captopril, enalapril, lisinopril dan ramipril yang digunakan dalam pengobatan hipertensi pada manusia. Namun, obat-obatan sintetis tersebut memiliki beberapa efek samping, seperti batuk kering, ruam kulit, dan edema angioneurotik. Dengan demikian, pengembangan inhibitor ACE yang aman dan alami diperlukan untuk pengobatan di masa depan dan mencegah hipertensi salah satunya berasal dari potensi perikanan dan kelautan melalui bioaktif peptidanya.

Bioaktif peptida semakin menjadi penting sebagai titik awal untuk pengembangan obat dan dimana ada harapan yang sangat baik untuk menggunakan bioaktif peptida di bidang farmasi. Di antara berbagai bioaktif peptida antihipertensi telah dipelajari secara luas dan mekanisme aktivitasnya melibatkan penghambatan enzim pengonversi angiotensin I (ACE), enzim kunci yang bertanggung jawab untuk pengaturan tekanan darah melalui sistem renin-angiotensin. Inhibitor ACE adalah cara alternatif terapi untuk hipertensi, gagal jantung dan nefropati diabetik. Peptida yang berasal dari protein makanan dianggap lebih aman dan mudah diserap dibandingkan dengan obat sintetik. Residu C-terminal dari peptida penghambat ACE memainkan peran utama dalam pengikatan kompetitif ke lokasi aktif ACE. Residu yang paling dominan dan potensial adalah asam amino aromatik atau hidrofobik di terminal-C nya.

Peptida yang aktif secara biologis dapat dihasilkan dari (a) hidrolisis enzimatik oleh enzim pencernaan, (b) pengolahan makanan, (c) proteolisis oleh enzim yang berasal dari mikroorganisme atau tanaman. Dalam banyak penelitian, kombinasi antara (a) dan (b) atau (a) dan (c) memiliki bukti efektif dalam produksi peptida fungsional. Beberapa sumber peptida bioaktif diketahui memiliki aktivitas biologis seperti kedelai sebagai antioksidan, jagung sebagai ACE inhibitor, susu whey sebagai proliferasi osteoblast, β-kasein sebagai antiinflamasi dan tuna sebagai penghambat ACE.

Organisme laut menghasilkan beberapa sumber bahan fungsional seperti peptida bioaktif, enzim, asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), vitamin, mineral, fenolik phlorotannins, dan polisakarida. Selain itu, organisme laut menjanjikan prospek yang sangat baik untuk pengembangan industri seperti obat-obatan, kosmetik, bahan kimia, suplemen gizi dan agen terapi. Inhibitor alami dari perikanan dan kelautan diyakini tidak memiliki efek samping, lebih aman dan sehat jika dibandingkan dengan obat sintetik. Beberapa tahun terakhir, penelitian tentang potensi perikanan dan kelautan sebagai ACE inhibitor sudah banyak diteliti mulai dari soft shelled turtle, fermented mackerel, sardine muscle, Alaskan Pollack skin, marine shrimp, salmon chum, yellowfin, squid skin collagen, Spirulina platensis, dan Chlorella vulgaris.

Penulis: Dwi Yuli Pujiastuti

Informasi detail tentang tulisan ini dapat dilihat pada link:

Pujiastuti, D.Y.; Amin, M. N. G.; Alamsjah, M. A.; Hsu, J.-L. Marine Organisms as Potential Sources of Bioactive Peptides that Inhibit the Activity of Angiotensin I-Converting Enzyme: A Review. Molecules 2019, 24, 2451-2466.

https://www.mdpi.com/1420-3049/24/14/2541/htm

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).