Wisudawan Terbaik S3 FH Aktif Sebagai Penegak Hukum

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Yulianto, Wisudawan Terbaik S3 Fakultas Huku. (Ilustrasi oleh Feri Fenoria R)

UNAIR NEWS – Sebagai seorang aparatur sipil negara, Yulianto, dituntut untuk selalu siap dalam mengabdikan diri. Sejumlah profesi, terutama yang berkaitan dengan bidang penegakan hukum pernah dilakoninya. Namun, hal itu tidak lantas menghalanginya untuk menuntaskan pendidikan di perguruan tinggi dengan predikat wisudawan terbaik.

Melalui disertasi berjudul Permufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Korupsi, Yulianto sukses mencatatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,84. Pemilihan topik tersebut didasarkan atas pengalamannya dalam menangani perkara korupsi Papa Minta Saham yang menyeret mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI), Setya Novanto.

Dalam disertasinya, Yulianto mengulas mengenai dugaan pelanggaran pada Pasal 15 Undang-Undang (UU) Tipikor tentang Permufakatan Jahat yang dilakukan oleh Setya Novanto. Ketika itu, politisi yang telah lama menjadi anggota DPR ini melakukan uji materiil terhadap pasal tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK) melalui kuasa hukumnya.

“Alhamdulillah, selama menempuh pendidikan dari sarjana hingga doktoral, tidak ada hambatan dan kendala yang saya alami. Justru, saya mendapatkan banyak pembelajaran yang berdampak positif pada kegiatan sehari-hari,” jelas lelaki kelahiran Banyuwangi itu.

Deretan penghargaan yang diraihnya selama mengabdi di bidang penegakan hukum seolah membuktikan bahwa kuliah bukanlah sebuah hambatan untuk tetap mengukir prestasi.

“Selain itu, saya juga pernah meraih penghargaan lain, yakni Prestasi Istimewa Peringkat III Diklat 2018 Kepemimpinan Tingkat II, mendapat penghargaan dari presiden saat menjadi Korwil CDM ASEAN Paragames, serta menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Tipe B Terbaik peringkat 1 se-Indonesia dalam penanganan tindak pidana korupsi,” tambahnya.

Kini, bapak tiga anak itu meneruskan karirnya sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Barat. Meskipun begitu, Yulianto menegaskan jika dirinya tidak ingin berhenti menggali pengetahuan, sekaligus terus belajar agar dapat menjadi contoh yang baik bagi aparat penegak hukum lainnya maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.

“Pesan saya kepada teman-teman mahasiswa yang masih menempuh program sarjana, magister, ataupun doktoral, harus tetap semangat, pantang menyerah, dan yang paling utama adalah berdoa, serta meminta restu pada kedua orang tua,” pungkas Yulianto.

Penulis: Nabila Amelia
Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).