Nur Rizqi Jadikan Double Degree Kesempatan untuk Sosialisasikan Ekonomi Islam di Taiwan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Nur Rizqi Febriandika, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis. (Ilustrasi oleh Feri Fenoria R)

UNAIR NEWS – Nur Rizqi Febriandika atau yang biasa dipanggil Rizqi berhasil menyelesaikan program double degree-nya dengan mengambil tesis berjudul Analysis Of Macroeconomics Effect, Number Of Bank Offices, And Financial Performance On Market Share Of Islamic Banks In Indonesia (2008-2019). Yaitu terkait faktor yang mempengaruhi pertumbuhan market share perbankan Islam di Indonesia.

Program double degree yang Rizqi ikuti membuatnya melakukan sidang proposal dan sidang tesis di Taiwan. Salah satu hambatan yang harus dihadapi olehnya adalah sulit menjelaskan topik terkait ekonomi islam dan perbedaan bank syariah dengan bank konvensional. Hal tersebut karena konsep ekonomi islam belum familiar di Taiwan sehingga mungkin kedua jenis bank tersebut dianggap sama.

“Untuk itu, ini (sidang skripsi dan proposal di Taiwan,red) merupakan salah satu syiar kami untuk mensosialisasikan ekonomi islam dan perbankan islam di negara-negara non Islam termasuk Taiwan,” ucapnya.

Menyelesaikan studi S2 di dua institusi yang berbeda negara yaitu Asia Univesity dan Universitas Airlangga dalam waktu dua tahun bukanlah hal mudah.  Rizqi dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan dan budaya yag baru dengan cepat.

Namun rintangan tersebut tidak menghalangi Rizqi untuk mendapatkan hasil yang baik. Rizqi berhasil lulus dengan GPA 95.11 di Asia University dan IPK 3.93 di Universitas Airlangga.

Saat ini Rizqi kembali menjalankan aktivitasnya sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Setelah menyelesaikan S2, Rizqi berencana untuk mempersiapkan diri guna mendapatka beasiswa untuk melanjutkan S3 di luar negeri.

Kepada mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan S2, Rizqi berpesan agar mulai memahami kekurangan diri sendiri. Ketika lemah terhadap sesuatu maka individu perlu untuk meluangkan waktu lebih guna mengejar ketertinggalan tersebut. Selain itu, juga perlu berupaya untuk mengasah kelebihan diri sendiri.  Selain itu, penentuan skala prioritas penting, tergantung dengan motivasi dan tujuan menempuh S2.

“Kenali dirimu sendiri. Jika kamu tidak dapat mengenali dirimu sendiri maka kamu akan kesulitan untuk mengetahui apa ya ng kamu butuhkan dan apa yang seharusnya kamu lakukan,” pungkasnya.

Penulis: Galuh Mega Kurnia
Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).