Guru Besar Farmasi UNAIR Ajak Tenaga Kependidikan Pahami Khasiat dan Rutin Minum Jamu

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Mangestuti saat memberikan penjelasan tentang khasiat jamu kepada tendik di Fakultas Farmasi. (Foto: Nuri Hermawan)

UNAIR NEWS – Mewabahnya virus corona ke berbagai dunia menjadi perhatian yang sangat serius. Utamanya bagi wilayah yang terdampak. Di Indonesia, usai masuknya virus corona pada beberapa waktu lalu, banyak cara dilakukan oleh masyarakat agar terhindar dari ancaman virus tersebut. Salah satunya dengan menguatkan imunitas tubuh.

Untuk itu, sebagai upaya untuk menguatkan imunitas tubuh, Guru Besar Universitas Airlangga Prof. Dr. Mangestuti Agil Apt., MS., mengajak jajaran tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Farmasi untuk meminum jamu. Kegiatan yang dilangsungkan di beberapa ruang tendik FF UNAIR itu, berlangsung saat istirahat siang pada Selasa (10/3).

Dalam kesempatan itu, selain berkeliling dari ruang ke ruang tendik, Prof. Mangestuti juga memberikan arahan dan wawasan seputar khasiat dan manfaat jamu. Baginya, budaya meminum jamu harus bisa menjadi kebiasaan baik di kantor maupun di rumah.

“Kesehatan itu yang utama. Untuk itu, minum jamu harus rutin dan menjadi budaya baik di kantor maupun di rumah,” ungkapnya.  

Prof. Magestuti (dua dari kiri) bersama tenaga kependidikan Fakultas Farmasi UNAIR usai minum jamu bersama. (Foto: Nuri Hermawan)

Tidak hanya itu, Prof. Mangestuti juga menyarankan agar para tendik bisa rutin minum jamu minimal dua kali dalam seminggu. Perihal cara mengolah, baginya, mau manis atau pahit yang penting bisa tetap rutin meminum jamu.

“Kalau rasa bisa dimodifikasi dengan berbagai jenis gula ataupun madu. Tapi yang utama itu rutin untuk mengkonsumsi,” tuturnya. “Lebih baik memang paduan empon-empon dikasih gula batu atau aren. Kalau saya lebih sering tidak pakai gula,” imbuhnya.

Disela mengajak minum jamu, banyak pegawai yang bertanya-tanya seputar khasiat, cara mengolah, hingga pola meminum jamu yang efektif. Menanggapi banyaknya pertanyaan, Prof. Mangestuti memberikan penjelasan dengan sangat jelas.   

“Ingat, jamu itu bukan untuk mengobati tapi mencegah diri dari penyakit. Makanya, harus diolah dengan benar dan rutin meminumnya,” jelasnya. “Sampaikan yang demikian ini ke keluarga dan anak,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).