Angkat Cangkang Kapsul Rumput Laut, Muhammad Al Rizqi Dharma Fauzi Sabet Banyak Penghargaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Indonesia merupakan negara kedua terbesar penghasil rumput laut di dunia. Sayangnya, belum banyak hilirisasi di Indonesia dari pengolahan rumput laut selain hanya untuk makanan dan kosmetik sehingga sebagian besar bahan baku mentah hanya diekspor untuk kemudian diimpor kembali dalam bentuk produk jadi.

Dari latar belakang tersebut, Muhammad Al Rizqi Dharma Fauzi tergerak untuk mengangkat rumput laut sebagai topik tesis. Tidak hanya itu, Rizqi, sapaan akrab mahasiswa S2 Fakultas Sains dan Teknologi tersebut menyabet gelar Wisudawan Terbaik periode Maret 2020 dengan IPK sebesar 3,84 dalam waktu tempuh 1,5 tahun.

Dalam tesisnya, pengajar di bidang olimpiade kimia untuk tingkat SMA sejak tahun 2011 tersebut memanfaatkan rumput laut menjadi cangkang kapsul untuk obat-obatan. Menurutnya, merampungkan studi S2 merupakan perjuangan yang terbayarkan.

“Sekali lagi alhamdulillah, perjuangan saya untuk menjalankan tiga aspek kehidupan (pekerjaan, studi, dan rumah tangga) terbayarkan dengan lulusnya saya dari S2 ini sehingga saya sudah setengah jalan untuk menyelesaikan program PMDSU (beasiswa Program Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) ini,” ujarnya.

Selain fokus merampungkan studi, Rizqi juga merintis wirausaha yang berfokus di bidang industri dan event. Yaitu di bidang industri pengolahan rumput laut (PT. Triarsa Plastika Indonesia) dan persewaan playground portable untuk berbagai event (Droplay | @droplay.id). Dari wirausaha tersebut, Rizqi mendapatkan banyak penghargaan.

“Di antaranya, mendapatkan penghargaan In-Kind Award dari Block71 Jakarta pada event TechPlanter 2019 dan mendapatkan kesempatan menjadi 10 besar start up di bidang lingkungan yang diundang dalam acara ANGIN di Manado pada November 2019,” tambahnya.

Rizqi menuturkan, setelah lulus Magister Sains di FST UNAIR, CEO tersebut akan melanjutkan studi ke jenjang doktoral dan melanjutkan wirausahanya.

“Pastinya akan melanjutkan S3 karena saya harus menyelesaikan studi tersebut dalam waktu 2,5 tahun. Kemudian, saya akan lanjut fokus ke wirausaha agar dapat mengejar financial freedom sebelum umur 30 tahun,” pungkasnya.

Penulis: Asthesia Dhea

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).