Kenali Beda Gejala Penyakit Jantung dan Maag yang Hampir Mirip

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi sakit jantung. (Sumber: suara.com)

UNAIR NEWS – Sering kali masyarakat salah persepsi dengan gejala-gejala penyakit yang menderita tubuhnya. Salah satunya adalah gejala penyakit jantung, namun dianggapnya sebagai gejala maag biasa.

Sehingga, sikap remeh masyarakat terhadap tubuhnya menjadi pemicu terjadinya serangan jantung yang mematikan. Hal tersebut salah satunya disebabkan karena kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Santi Martini, dr., M.Kes., dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) dari Departemen Epidemiologi menyampaikan bahwa keluhan sesak napas, ulu hati perih, mual dan muntah, serta sakit yang menjalar ke punggung, merupakan gejala umum yang dirasakan ketika sakit maag menyerang.

Keluhan memang mirip dengan gejala jantung coroner. Namun, pada penyakit jantung, terdapat ciri khas yakni dominan menyerang bagian tubuh sebelah kiri.

Dikatakan Santi bahwa penyakit jantung memiliki gejala yakni menyerang dada sebelah kiri, terkadang hingga menjalar ke leher, lengan, dan punggung, namun juga pada area sebelah kiri. Keringat dingin juga seringkali muncul di sela kesakitan yang melanda.

“Jantung itu jelas, pasti sebelah kiri. Dan pada waktu serangan sering kali kita lihat orang itu kesakitan sekali, bahkan hingga sampai pingsan,” ungkap Santi. “Lalu keluar keringat dingin, dan keluar keringat dinginnya itu tidak biasa hingga basah sekali. Dan disertai kesakitan yang luar biasa,” tambahnya.

Santi juga menyebutkan tentang Angina Pectoris atau biasa dikenal dengan angin duduk. Angina Pectoris merupakan kondisi nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Bisa terjadi selama sekitar 10 menit, dan menimbulkan nyeri dada di sebelah kiri.

Untuk memastikan penyakit dan supaya tidak salah penanganan, Santi sangat menyarankan untuk segera mendatangi tenaga medis ketika telah menjumpai tanda-tanda tersebut. Santi juga menegaskan bahwa serangan jantung dapat menyerang siapapun dari berbagai kalangan.

Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan hiperkolesterolemia untuk lebih aware terhadap gejala penyakit jantung koroner. Cek kesehatan secara rutin baik bagi kaum muda maupun lanjut usia, menjadi solusi penting untuk menjaga dari terjadinya penyakit jantung koroner.

“Kadang ada orang yang tanpa riwayat apapun tiba-tiba mengalami serangan jantung. Sebenarnya bukan tanpa riwayat, namun kebanyakan orang tidak pernah periksa seperti tekanan darahnya, gula darah, dan kolesterolnya,” ujar Santi. (*)

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).