Peringati Hari Perempuan, BEM FH UNAIR Adakan Film Screening Hingga Women’s March

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Poster penolakan seksisme di lingkungan kampus yang dibuat di FH UNAIR. (Foto: Sugeng Andrean)

UNAIR NEWS – Memperingati hari perempuan sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Maret mendatang, Kementerian Sosial dan Politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) menggelar serangkaian acara. Acara bertajuk Pekan Perempuan tersebut berlangsung sejak Senin (2/03) hingga Jumat (6/03) mendatang.

Ada berbagai macam acara yang akan digelar nantinya. Di antaranya yakni film screening berjudul ‘Silent’ karya Sidi Saleh dan diskusi tentang kekerasan seksual di tanggal 2 Maret yang sekaligus sebagai pembuka acara Pekan Perempuan. Sebagai penutup, pada 6 Maret mendatang akan ada Women’s March.

Film screening ‘Silent’ mendapatkan respon yang cukup baik dari mahasiswa. Hal itu terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang hadir, tidak hanya dari kalangan FH tetapi juga dari berbagai fakultas di UNAIR. Khristianti Weda moderator sekaligus pemantik dalam acara itu menyampaikan beberapa poin yang ada di balik film berdurasi sekitar 18 menit.

Kristianti Weda (kanan) menjelaskan pesan yang terkandung dibalik film ‘Silent’. (Foto: Sugeng Andrean)

“Dari film itu kita bisa menyimpulkan beberapa hal, yakni terkait dengan bagaimana korban pemerkosaan itu selalu disalahkan, bagaimana ia berpakaian pada saat itu menjadi alasan kenapa ia diperkosa, dan banyaknya fakta bahwa pelaku dari kekerasan seksual memiliki hubungan dekat dengan korban, seperti yang digambarkan dalam film,” ungkap Weda, panggilan akrabnya.

Weda juga memaparkan data-data dari Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan terkait bagaimana perkembangan kasus kekerasan terhadap perempuan saat ini.

“Dari catatan Komnas Perempuan menunjukkan ada peningkatan kasus kekerasan kepada perempuan, dimana pada tahun 2018 terdapat 348.466 kasus dan mengalai peningkatan 14% menjadi 406.178 kasus di 2019,” ungkapnya Weda.

Sebagai penutup, Weda berpesan kepada mahasiswa agar lebih sadar akan kasus-kasus pelecehan seksual di sekitar mereka. Pelecehan seksual tidak hanya dalam bentuk pemerkosaan, bahkan siulan dari lawan jenis yang diterima perempuan juga adalah termasuk pelecehan.

“Untuk teman-teman mahasiswa sudah saatnya kita aware dengan permasalahan ini dan mau speak-up agar orang lain juga sadar dan memiliki kepedulian yang sama terhadap permasalahan ini, dan jangan sampai nantinya semakin banyak korban,” pungkasnya. (*)

Penulis : Sugeng Andrean

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).