Apakah Depresi Merupakan Penyebab Sariawan?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi sariawan. (Sumber: Hello Sehat)

Sariawan merupakan luka di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Luka tersebut bisa berbentuk oval atau bulat, dan berwarna putih atau kuning dengan tepian yang berwarna merah akibat peeradangan. Biasanya, sariawan akan hilang dan sembuh sendiri dalam waktu 10 hingga 14 hari. Lokasi sariawan dapat terjadi di semua bagian rongga mulut, utamanya pada bagian dalam pipi atau bibir, serta di permukaan gusi dan lidah. Sariawan jarang dijumpai pada gusi dan palatum.

Sariawan bisa terjadi dalam jumlah satu atau lebih di dalam rongga mulut. Secara umum, angka kejadian sariawan yang dilaporkan bervariasi dari 0.5% sampai 67%. Selama ini angka kejadian sariawan pada masyarakat Indonesia secara umum belum pernah dilaporkan.

Penyebab pasti munculnya sariawan hingga saat ini belum diketahui. Beberapa faktor resiko yang diduga sebagai penyebab sariawan antara lain adalah faktor genetic (keturunan); trauma seperti tergigit; faktor gizi seperti kekurangan vitamin B kompleks dan asam folat; alergi makanan dan obat; serta faktor psikososial seperti stress, kelelahan dan depresi.

Riset ini merupakan analisis sekunder dari data Indonesia Family Life Survey 2007 (IFLS 2007) yang ditujukan untuk menganalisis hubungan antara depresi dan sariawan. Depresi diukur dengan menggunakan kuesioner Center for Epidemiologic Studies Depression (CES-D) yang terdiri dari 10 pertanyaan. Sariawan didasarkan pada laporan responden tanpa disertai pemeriksaan klinis. Beberapa faktor lain yang diikutkan dalam analisis adalah tingkat stress yang dilaporkan responden, umur dan jenis kelamin.

Penelitian ini menemukan bahwa stres dan depresi merupakan faktor resiko terjadinya sariawan. Semakin tinggi gejala depresi dan stress yang dialami, semakin tinggi angka kejadian sariawan yang terjadi. Riset terdahulu menyatakan bahwa terdapat perbedaan fenomena depresi pada masyarakat Asia dan masyarakat Barat (Western people).

Pada masyarakat Barat, depresi sering ditunjukkan dengan perasaan-perasaan seperti rasa bersalah, sikap individualistis maupun kontrol diri; sementara pada masyarakat Asia yang mempercayai konsep kesatuan jiwa dan raga, depresi sering muncul sebagai keluhan kesehatan. Hasil riset kami menunjukkan bahwa sariawan bisa merupakan manifestasi gejala depresi dan stres pada masyarakat Indonesia. (*)

Penulis: Ninuk Hariyani

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/odi.13303

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).