Mahasiswa FKM UNAIR Banyuwangi Perkaya Pengalaman dengan Magang di Kementerian Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa FKM bersama Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, serta Dosem Pembimbing. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS Bagi mahasiswa tingkat akhir, pasti tidak asing dengan kata magang. Magang merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi, membuat para mahasiswa tingkat akhir saling berlomba untuk memperoleh pengalaman berupa magang di perusahaan maupun instansi lain sesuai dengan bidang keilmuannya.

Hal tersebut dirasakan oleh Rahmafika Cinthya Afro, Rahmasuciani Putri, Erlin Qur’atul Aini, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang sukses melaksanakan magang di Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia. Kepada UNAIR NEWS Rahmafika Cinthya Afro  memaparkan, dia tertarik untuk mencoba hal yang baru dengan magang di Kemenkes, berawal dari senior yang sebelumnya sudah pernah magang di tempat tersebut. Ditambah, dosen pempimbing selalu memberikan dukungan.

“Pelaksanan magang dilakukan mulai tanggal 6 Januari hingga 15 Februari, dengan waktu yang cukup singkat itu, kita memanfaatkan untuk menimba ilmu dengan sebanyak mungkin,” ungkap mahasiswa yang kerap disapa Fika.

Tidak hanya itu, lanjutnya, selama magang ia dan kedua temannya ditempatkan di Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer. Namun dibagian ini masih ada 3 Sub Direktorat lagi yaitu praktik perorangan, klinik, serta puskesmas.  Selanjutnya mahasiswa dibagi persetiap sub direktorat tersebut.

“Ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan selama magang ini sangat luar biasa, tetapi untuk setiap orangnya berbeda, sesuai dengan penempatan diawal saat magang,” ujar Fika.

Fika yang mendapat bagian di praktik perorangan mengaku mendapat ilmu baru yang sebelumnya belum didapatkan di perkuliahan. Hal itu, sambungnya, seperti proses monitoring dan evaluasi terhadap program kerja dari praktik perorangan.

“Juga proses pembuatan kebijakan serta peraturan Permenkes yang akan ditetapkan di KEMENKES RI,” jelas Fika

Selanjutnya, Fika juga mengatakan, untuk bisa magang di Kemenkes sebenarnya tidak ada persyaratan khusus. Tetapi seseorang yang ingin magang terlebih dahulu mengirimkan proposal serta Curriculum Vitae (CV) sesuai dengan ketentuan Kemenkes.

“Sebelum magang di Kemenkes yang pasti persiapkan diri, mulai dari wawasan, cari informasi mengenai persyaratan magang, jalin relasi yang baik dengan senior yang sebelumnya pernah magang disana, serta lengkapi semua persyaratan administrasi yang diminta oleh Kemenkes,” tuturnya.

Pada akhir, Fika juga membagikan pengalaman yang paling berkesan selama pelaksanaan magang. Menurutnya, lingkungan kerja dengan pribadi yang sangat simpatik pada mahasiswa magang dan juga selalu melibatkan mahasiswa pada beberapa program kerja dari Kemenkes. Salah satunya, pada saat Rapat Revisian PERMENKES 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan dana kapitasi JKN untuk jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasioal pada FKTP milik pemda.

“Sehingga mahasiswa paham terkait mekanisme dari pembuatan peraturan tersebut. Setelah pelaksanaan magang ini, saya belajar bagaimana situasi didunia kerja nanti, juga mendapat relasi yang cukup luas yang kedepannya akan membantu saya menghadapi situasi dan kondisi didunia kerja pasca dari kuliah,” pungkasnya. (*)

Penulis: Desi Natalia

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi