Perbedaan Lama Penyinaran Sinar Laser Dioda 650 nm terhadap Viabilitas dan Proliferasi pada Kultur Sel Fibroblas Ligamen Periodontal Manusia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Sinar Laser Dioda 650 nm. (Sumber: Bukalapak)

Light amplification by stimulated emission of radiation (LASER) merupakan foto dinamik terapi yang menghasilkan radiasi elektromagnetik koheren, memiliki biphasic dose response (BDR) yaitu respon biostimulasi dan bioinhibisi. Sinar laser terbukti menyebabkan viabilitas dan proliferasi sel fibroblas.

Jaringan pulpa dan periodontal memiliki hubungan yang sangat erat karena berasal dari jaringan ektomesenkimal. Lesi endo-perio terjadi oleh karena adanya hubungan antara pulpa dan jaringan periodontal sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ligamen periodontal. Penyebab kegagalan perawatan saluran akar konvensional yaitu anatomi saluran akar yang kompleks sehingga sulit dalam membuang seluruh jaringan pulpa dan residu bakteri secara sempurna.Kerusakan pada ligamen periodontal mempunyai kemampuan yang terbatas dalam hal regenerasi, adanya perawatan saluran akar dan penggunaan terapi laser dapat meningkatkan prognosis penyembuhan lesi.

Dalam penelitian ini menggunakan Sel Fibroblas Ligamen Periodontal Manusia (hPDLF) karena berperan dalam pertumbuhan sel, proses penyembuhan luka dan aktifitas fisiologis dari jaringan dalam tubuh. Sel hPDLF mudah untuk dikultur karena memiliki kemampuan tumbuh dan melekat yang tinggi, regenerasi cepat dan dapat digunakan untuk melihat viabilitas dan proliferasi sel.

Pada penelitian ini di lakukan kultur sel hPDLF, yang dimulai dengan tahap panen sel (gigi premolar pertama rahang atas yang sudah dicabut dimasukkan ke Dulbecco’s modified eagle’s medium, Fungizone dan Penstrep). Sel diamati sampai terlihat 80% konfluent, kemudian jaringan periodontal dibuang dan medium dicuci phospate buffered saline. Selanjutnya tahap kultur sekunder, medium ditambahkan tripsin-EDTA. Dilakukan pengamatan di bawah mikroskop apabila sel sudah terlihat 80% konfluent, dilakukan perhitungan sel.

Tahap treatment sel, sel dibagi 6 plate. Setelah itu dilakukan penyinaran sinar laser dioda dengan waktu penyinaran 15 detik dan 35 detik, dengan jarak penyinaran 1 cm dan besar daya keluaran 20 mW4. Sel diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 24 jam (untuk viabilitas) dan 72 jam (untuk proliferasi). Dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dan difoto untuk melihat viabilitas dan proliferasi sel hPDLF.

Perhitungan sel hPDLF dihitung dengan Elisa Reader. Terdapat 6 plate yang mana masing-masing plate di masukkan ke dalam Elisa Reader secara bergantian, plate 1-3 untuk viabilitas (sel berbentuk pipih dengan inti lonjong) dan plate 4-6 untuk proliferasi (sel berbentuk pipih besar dan bercabang-cabang). Sel hPDLF yang hidup akan terwarnai menjadi biru keunguan, sedangkan sel yang mati tidak terbentuk warna biru keunguan, pengolahan data menggunakan analisis statistik. Penelitian kami membuktikan bahwa  terjadi peningkatan viabilitas dan proliferasi pada kultur sel fibroblas ligamen periodontal manusia.

Hasil penelitian sinar laser dioda menunjukkan bahwa pada penyinaran dengan waktu 35 detik lebih tinggi pada viabilitas dan proliferasi. Respon yang terjadi pada penyinaran 35 detik lebih tinggi karena energi yang diserap sel cukup untuk menstimulasi aktivitas biologis sel. Sinar laser yang dipaparkan pada sel hPDLF, menyebabkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dipancarkan oleh laser akan diserap oleh kromofor sel (bagian dari pigmen yang paling sensitive terhadap rangsangan cahaya).

Respon biostimulasi terjadi akibat percepatan reaksi transpor elektron (partikel subatom yang bermuatan negatif). Peningkatan reaksi transport elektron menyebabkan peningkatan produksi adenosin triphosphate (ATP). Peningkatkan sintesis ATP dalam mitokondria (organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup) mempercepat pembelahan sel.

Efek biostimulasi laser dapat meningkatkan sekresi faktor pertumbuhan, seperti TGF-ß yang bertanggung jawab untuk menginduksi sintesis kolagen dari fibroblas. TGF-ß terlibat dalam proliferasi sel, sehingga dapat menyebabkan peningkatan kehidupan sel fibroblas.

Manfaat dari penelitian ini adalah pengaruh lama penyinaran 15 detik dan 35 detik sinar laser dioda 650 nm menggunakan pulsed mode (intermitten) terhadap kemampuan sel fibroblas untuk hidup dan bereplikasi pada ligamen periodontal manusia dalam perawatan saluran akar didapatkan hasil yang optimal dalam meningkatkan perawatan terhadap penyembuhan lesi di periapikal. (*)

Penulis: Kun Ismiyatin, Ari Subiyanto, Ika Tangdan, Rahmi Nawawi, Reinold C Lina, Rizky Ernawati, Hendy Jaya Kurniawan

Link terkait tulisan di atas dapat diakses melalui laman berikut

https://e-journal.unair.ac.id/MKG/article/view/15789

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).