Infeksi Human Papillomavirus (HPV) pada Laki-laki Penderita Kutil Anus dan Kutil Kelamin

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh sukabumoupdate

Infeksi human papilloma virus (HPV) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menularmelalui hubungan seksual. Diketahui bahwa hingga 70% pria dan wanita dari populasi dunia terinfeksi selama masa hidup mereka. Infeksi ini bisa berkembangan menjadi tumor jinak atautumor ganas (kanker), tergantung jenis virus yang menginfeksi.

Berdasarkan risiko perkembangan menjadi kanker, virus HPV digolongkan menjadi dua golongan yaitu HPV risiko rendah dan HPV risiko tinggi. Beberapa tipe HPV risiko rendah yaitu HPV 6, 11, 40, 42, 43, 44, 54, sedangkan HPV risiko tinggi yaitu HPV 16, 18, 26, 31, 33,35, 39, 45, 51, 52, 58, 82.Infeksi HPV risiko rendah biasanya ditemukan pada kutil kelamin, kutil anus, dan papillomatosis pada orang dewasa atau remaja, sedangkan HPV risiko tinggi bisa menyebablan karsinoma penis invasif.

Infeksi pada laki-laki biasanya tidak menunjukkan gejala sehingga bisa menularkan ke pasangan dan meningkatkan risiko kejadian kanker. Penentuan HPV risiko tinggi atau rendah ini, penting untuk memprediksi perkembangan penyakit, menjadi tumor jinak atau kanker ganas. Penelitian kami dilakukan pada pasien dengan gejala kutil kelamin, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tipe HPV, baik HPV tipe risiko rendah dan risiko tinggi.

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa 58% pasien kutil anus dan kutil kelamin di RSUD. Dr. Soetomo terinfeksi oleh HPV risiko rendah yaitu HPV 6 dan HPV 11. HPV tipe risiko tinggi menginfeksi 42% pasien yaitu HPV tipe 18, 51, 52, 82.HPV risiko rendah biasanya merupakan infeksi tunggal atau infeksi gabungan dengan sesama golongan HPV risiko rendah, sedangkan HPV risiko tinggi merupakan infeksi gabungan dengan HPV risiko rendah.

Manifestasi dari infeksi HPV risiko rendah yang paling umum pada laki-laki yaitu kutil kelamin. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia.  Meskipun jinak dan tidak terkait dengan kematian, namun penyakit ini merupakan sumber tekanan psikososial dan ketidaknyamanan fisik.  Sebagian besar pasien (81%) mengalami penurunan kualitas hidup yang ringan. Dampak utama yaitu rasa malu untuk memeriksaan diri ke dokter sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosa dan pemerian terapi yang tepat. Apabila penderita kutil daerah kelamin dan anus tersebut tetap melakukan hubungan seksual, maka penderita tersebut akan menjadi sumber penularan virus pada pasangan seksualnya.

Infeksi HPV risiko tinggi biasanya merupakan infeksi gabungan dengan HPV risiko rendah, sehingga satu penderita bisaterinfeksi lebih dari satu tipe HPV. Infeksi HPV risiko tinggi ini bisa menyebabkan kanker daerah kelamin. Jika kutil kelamin terdapat area batang penis makadalam perkembanganya akan bisa menyebabkan kanker penis yang invasif. Sekitar sepertiga hingga seperempat kanker penis invasif berhubungan dengan infeksi HPV risiko tinggi. Infeksi  pria biasanya tanpa gejala dan bisa menyebabkan penyebaran virus dan meningkatkan risiko kanker pada pasangan seksual.

Data penelitian retrospektif menunjukkan bahwa Sekitar 40% dari karsinoma penis invasif disebabkan oleh HPV risiko tinggi yaitu HPV 16, 18, sedangkan HPV 6 dan HPV 11 sebagai tipe HPV yang paling sering terdeteksi pada tumor penis.

Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terinfeksi HPV yaitu dengan melakukan vaksinasi yang diberikan dalam beberapa kali pemberian pada mereka yang belum penah melakukan hubungan seksual. Biasanya diberikan pada anak-anak usia sekitar 12 tahun.  Saat ini sudah tersedia 3 jenis vaksin yaitu Cervarix yang memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV tipe HPV 16 dan 18, Gardasil generasi pertama yang memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV tipe  6, 11, 16, 18), dan Gardasil 9 yang memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, and 58.

Salah satu risiko terinfeksi HPV yaitu berganti-ganti pasangan seksual, hubungan seksual dengan pasangan yang berjenis kelamin sama, misalnya laki-laki behubungan seksual dengan laki-laki atau wanita behubungan seksual dengan wanita (homoseksual), atau hubungan seksual dengan pasangan yang berjenis kelamin sama dan jenis kelamin berbeda, misalnya laki-laki behubungan seksual dengan laki-laki dan wanita atau wanita behubungan seksual dengan wanita dan laki-laki (biseksual).

Mengingat bahwa infeksi HPV pada laki-laki biasanya tidak menunjukkan gejala, maka berperilaku seksual yang sehat dengan pasangan seksual yang berjenis kelamin berbeda dan setia pada pasangan dapat mencegah penularan infeksi HPV dan menurunkan risiko kejadian kanker pada organ kelamin. Apabila sudah terdapat kutil di daerah kelamin, maka segera memeriksakan diri ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat dan menurunkan risiko kejadian kanker di daerah kelamin. 

Penulis: Gondo Mastutik, Dwi Murtiastutik, Alphania Rahniayu,  Afria Arista, Trisniartami Setyaningrum

Link terkait tulisan di atas: https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/14334

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).