TNP2K Libatkan UNAIR untuk Atasi Permasalahan Stunting

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR Prof. Nasih bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin usai melakukan rapat koordinasi dan MoU. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bersama berbagai pihak swasta dan perguruan tinggi siap melakukan berbagai gebrakan untuk mempercepat penurunan prevalensi anak kerdil atau stunting. Tercatat dari pihak swasta ada yayasan milik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Yayasan Hadji Kalla, hingga PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) Thailand.

Dari pihak perguruan tinggi, hanya ada dua PTN yang terlibat, yakni Universitas Hasanuddin dan Universitas Airlangga. Untuk itu, Rektor UNAIR Prof. Nasih hadir langsung untuk mengikuti kegiatan rapat koordinasi sekaligus penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan di Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta pada Selasa (11/2).

Melalui wawancara khusus, Prof. Nasih mengatakan bahwa dari rapat koordinasi dan MoU yang dilakukan pihaknya mendapatkan banyak mandat. Salah satunya, tambah Prof. Nasih, ialah  untuk melakukan berbagai kegiatan penanganan stunting di lima kabupaten dan empat kabupaten program Kementerian Kesehatan.

“UNAIR yang nantinya juga didukung oleh Mayora selaku pihak swasta, mendapatkan mandat untuk menuntaskan berbagai permasalahan perihal stunting di lima kabupaten plus empat kabupaten program Kemenkes,” ungkapnya.

Mengenai skema yang akan dilakukan UNAIR, Prof. Nasih mengatakan bahwa pihaknya akan mengimplementasikan mandat tersebut dengan program pengmas yang sudah dilakukan oleh UNAIR. Bahkan, Prof. Nasih juga menegaskan hal itu juga akan diintegrasikan dengan program KKN yang sudah berjalan dengan baik.

“UNAIR akan turun dengan multidisiplin ilmu yang kami miliki. Bahkan kami juga akan integrasikan hal itu dengan program-program pengmas yang kami miliki dan tentunya juga dengan program KKN,” papar Prof. Nasih.

Pada akhir, Prof. Nasih juga berharap dengan adanya program tersebut,  bisa meneguhkan eksistensi adanya perguruan tinggi sebagai garda untuk turut menuntaskan berbagai permasalahan bangsa. Tidak hanya itu, pihaknya juga berharap dengan adanya hal itu, menjadikan wujud nyata bahwa muara dari proses pendidikan di perguruan tinggi adalah pengabdian.

“Tentu kami sangat menyambut dengan baik mandat ini. Selain menjadi bukti bahwa UNAIR diberikan kepercayaan, hal ini juga sebagai bentuk ikhtiar kita bersama untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan beradab,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).