UNAIR NEWS – Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) merupakan salah satu pedoman dan landasan bagi suatu organisasi. Hal itu dilakukan agar bisa menjalankan kegiatan organisasinya dengan baik. Dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi organisasi B-PHA saat ini, maka diadakan sidang AD/ART untuk mengamandemen beberapa pasal dan bab agar lebih relevan.
Sidang AD/ART sediri merupakan salah satu program kerja yang dinaungi oleh divisi CASA (Controlling Assessment System Aspiration). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 5 – 6 Februari 2020 di ruang A101, Kampus Giri.
Saat ditemui UNAIR NEWS, Fiko Ainun Nur Aisyiyah, menjelaskan bahwa sidang AD/ART dilakukan untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi B-PHA saat ini. Hal ini tentu saja dilakukan setelah adanya kesepakatan dari pengurus B-PHA sendiri dan pertimbangan dengan pengurus-pengurus sebelumnya.
“Jadi sebenarnya kita melakukan amandemen dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga B-PHA UNAIR dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satu perubahan yang paling menarik perhatian adalah perubahan pada Anggaran Rumah Tangga (ART) yakni mekansime pemilihan ketua B-PHA. Dimana sebelumnya, sistem kita adalah musyawarah mahasiswa. Namun pada tahun ini kami ubah menjadi pemilihan raya mahasiswa atau PEMIRA,” jelas Fiko, sapaan akrabnya.
Pada hari pertama sidang AD/ART, dimulai dengan pembukaan pembacaan ayat suci al-Quran. Kemudian, dilanjutkan dengan persetujuan sidang tata tertib yang dipimpin oleh presidium sidang sementara.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemilihan presidium sidang tetap, dan terakhir sidang istimewa amandemen AD/ART. Namun, kegiatan sidang ART tidak bisa selesai pada satu waktu seperti sidang Anggaran Dasar (AD). Sehingga kegiatan sidang terpaksa untuk diselesaikan pada hari kedua.
“Alhamdulillah kegiatan sidang AD/ART dapat berjalan dengan lancar walaupun harus di pending selama satu hari. Namun, alhamdulillah partisipasi peserta peninjau dapat hadir dalam kegiatan sidang AD/ART ini. Peserta peninjau sendiri adalah masing-masing komting setiap angkatan dan juga beberapa mahasiswa FKM yang notabenenya bukan pengurus B-PHA juga ikut hadir dan antusias untuk ikut serta dalam sidang AD/ART ini. Selain itu, pengurus lama juga turut hadir dalam sidang ini,” lanjutnya.
Harapannya, setelah diadakannya sidang AD/ART ini, tidak menghapuskan esensi dan konsep dasar dari pembentukan B-PHA sendiri. Selain itu, segala sesuatu yang bersifat teknis dapat lebih mudah dipahami oleh pengurus B-PHA maupun mahasiswa FKM sendiri.
“Walaupun seyogyanya kita mengamandemen AD/ART yang telah ada, namun harapan kami adalah kami tidak menghapuskan esensi dan konsep dasar dari pembentukan B-PHA ini sendiri dan pembentukan AD/ART di tahun pertama. Jadi harapan kami, hanya merubah yang sifatnya teknis dan perbaikan kata ataupun kalimat hingga lebih mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran kata,” tutup Fiko.(*)
Penulis: Nadiyah Rahmasari
Editor: Nuri Hermawan
