Tim PKL FKM UNAIR Banyuwangi Ciptakan PERANGKO, untuk Atasi Masalah Merokok

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan PERANGKO ketika mengunjungi keluarga sasaran yang merokok. (FotoL Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim PKL Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi, kembali ciptakan program untuk mengatasi masalah merokok di masyarakat Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Program yang diberi nama PERANGKO (Perangi Asap, Kurangi Rokok) merupakan salah satu prorgam yang diusung mahasiswa ketika melakukan Praktik Kerja Lapangan di Desa Gumuk selama 35 hari.

Saat ditemui UNAIR NEWS, Meirna Mega Rizki, selaku ketua PKL Desa Gumuk menjelaskan bahwa angka merokok di Desa Gumuk masih cukup tinggi. Terbukti ketika mengikuti suatu forum, masih banyak masyarakat yang merokok di forum tersebut.

“Memilih merokok karena sesuai dengan permintaan masyarakat desa setelah kami melakukan diskusi dengan perangkat desa dan perwakilan masyarakat desa yang diwakilkan oleh anggota karang taruna dan anggota bumdes. Selain itu pula, ketika ada suatu forum atau kegiatan, masih banyak masyarakat yang melakukan merokok sembarangan dan mereka kurang peduli dengan orang-orang di sekitarnya,” ujar Meirna.

Kegiatan PERANGKO, sambungnya, merupakan kegiatan yang membentuk keluarga percontohan dan keluarga sasaran. Keluarga percontohan sendiri merupakan keluarga yang bebas asap rokok yang nantinya akan memonitoring keluarga sasaran yang merokok dengan media kalendar.

“Kegiatan dari PERANGKO lebih fokus ke medianya. Dengan media yang ada, kami memanfaatkan media tersebut untuk memonitoring dan mendata orang-orang yang merokok di dalam rumah. Kami memberikan media berupa kalendar  dan sticker tanda senyum serta sedih yang gunanya ditempel di kalendar tersebut. Jadi, apabila ada keluarga sasaran yang merokok di dalam rumah bisa diberi tanda sedih di kalendarnya atau jika tidak merokok di dalam rumah, maka bisa diberi tanda senyum di kalendarnya,”  lanjutnya.

Tujuan dari program PERANGKO sendiri, tandasnya, yaitu dapat mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah. Seperti yang sudah diketahui bahwa asap rokok bisa berbahaya bagi perokok aktif dan perokok pasif, khususnya jika terdapat anak kecil dan ibu hamil di dalam rumah.

“Tujuan program perangko yaitu, mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah karena asap dari rokok itu bisa berdampak bagi orang yang tidak merokok. Apabila di rumah tersebut terdapat anak kecil atau ibu hamil, maka ibu atau anaknya bisa terdampak akan bahaya dari asap rokok tersebut. Makanya kita mengangkat masalah merokok,” paparnya.

Program PERANGKO memiliki harapan tersendiri. Meirna mengatakan dengan adanya program PERANGKO diharapkan dapat menurunkan angka perokok aktif di Desa Gumuk, Kecamatan Licin.

“Harapannya, angka dari perokok aktif di Desa Gumuk bisa berkurang. Dengan berkurangnya perokok aktif, bisa mengurangi resiko masalah kesehatan yang ada di rumah maupun di Desa Gumuk. Selain itu juga harapannya bisa mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah agar keluarganya sendiri bisa terhindar dari dampak asap rokok bagi perokok pasif,” tutup Meirna.

Penulis: Nadiyah Rahmasari

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).