Penghambatan Aktivitas Virus Dengue Serotipe 1 dengan Senyawa Kobalt(II) Klorida

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: thenativeantigencompany.com

Virus dengue (DENV) disebabkan oleh infeksi virus patogen yang ditularkan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus, serta mempunyai 4 macam serotipe, yaitu DENV1, DENV2, DENV3, dan DENV4. Antivirus dan vaksin untuk melawan infeksi virus dengue sudah banyak dikembangkan, namun masih banyak kelemahan.

Di sisi lain, kobalt(II) klorida telah digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit pada manusia sejak zaman kuno, namun mempunyai efek polycythaemia dalam tubuh manusia. Berdasarkan penelitian Dutta dkk tahun 2017 menjelaskan bahwa senyawa kompleks berbasis kobalt dapat menghambat pertumbuhan virus zika dan virus dengue serotipe 2.

Berdasarkan latar belakang tersebut diperoleh tujuan penelitian ini yaitu menentukan aktivitas antivirus senyawa kobalt(II) chloride terhadap virus dengue serotipe 1 (DENV1) dan sitotoksisitas pada sel Vero. Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain, untuk uji aktivitas senyawa terhadap virus dengue serotipe 1 dengan Viral ToxGlo dan untuk pengujian sitotoksisitas terhadap sel Vero dengan WST-1 assay.

Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa aktivitas antivirus merupakan metode untuk mengidentifikasi CPE atau efek perubahan struktur dalam sel induk yang disebkan oleh infeksi virus yang menghasilkan nilai optical density. Aktivitas penghambatan signifikan terhadap senyawa  kobalt(II) klorida ditampilkan terhadap DENV1 yang diinfeksikan pada sel Vero.

Pada uji aktivitas senyawa, kami mempelajari kemampuan senyawa untuk menghambat aktivitas virus langsung. Metode ini didasarkan pada ATP yang dihasilkan oleh sel aktif pada sel hidup. Sehingga pada penelitian ini diperoleh konsentrasi penghambatan 50% senyawa kobalt(II) klorida terhadap DENV1 pada konsentrasi 0.38 µg/ml.

Analogi mekanisme penghambatan aktivitas DENV pada penelitian yang dilakukan oleh Broglie dkk pada tahun 2015 yaitu sebagai berikut, senyawa kobalt(II) klorida berupa zat terlarut kobalt(II) berdifusi melintasi membrane sel atau kapsid virus dengue. Zat terlarut tersebut akan berinteraksi dengan organel oksidatif atau protein untuk menginduksi reactive oxygen species (ROS) pada sel, sehingga dapat memutus untai DNA dan mengubah ekspresi gen. Selain itu, mekanisme reaksi yang memungkinkan adalah kobalt(II) membentuk khelat dengan biomolekul, sehingga menyebabkan disfungsional dan inaktivasi sel.

Sitoksisitas senyawa kobalt(II) klorida terhadap sel Vero adalah bertujuan untuk mengetahui toksisitas terhadap sel inang. Konsentrasi toksisitas 50% senyawa kobalt(II) klorida terhadap sel Vero pada konsentrasi 2.91 µg/ml. Pada pengujian ini diperoleh optical density sel yang masih hidup setelah diberi treatment dengan senyawa kobalt(II) klorida. Kematian sel Vero dikarenakan adanya kerusakan mitokondria sel yang diakibatkan oleh ROS, kerusakan tersebut telah menindikasikan bahwa terjadi interaksi fisikokimia dari atom koblat dengan protein yang terdapat dalam sel.

Penelitian ini menunjukkan aktivitas penghambatan senyawa senyawa kobalt(II) klorida yang tinggi terhadap DENV1, karena juga mempunyai toksisitas yang tinggi terhadap sel Vero. Sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk pengembangan antivirus terhadap infeksi virus dengue. (*)

Penulis: Teguh Hari Sucipto

Informasi detail tentang artikel ilmiah ini dapat dilihat di:

https://indonesianjpharm.farmasi.ugm.ac.id/index.php/3/article/view/1410

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).