UNAIR NEWS – Dalam meningkatkan riset inovasi industry perguruan tinggi, Universitas Aiarlangga mengundang seorang Director Institute for Innovation and Entrepreneurship Development Institut teknologi Bandung. Bertempat di Dialoog Hotel Banyuwangi (27/1) Dr. Ir Sigit P. Santosa, MSME, Sc.D, IPU memberikan paparannya tentang Membangun Riset Inovasi untuk Aplikasi Industri yang dipandu oleh Dr. Nisful Laila SE., M.Com selaku Wakil Dekan 3 FEB yang berlangsung dengan sangat menarik.
Dalam paparannya, Dr Sigit menjelaskan paparan singkat tentang ekosistem riset yang berada di ITB. Ia juga memaparkan sekilas tentang riset inovasi yang berada di luar negeri. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan kerja yang berkesinambungan. Baginya dalam menghasilkan riset inovasi, perguruan tinggi juga harus melihat industry 4.0 di masa depan.
“Untuk membangun industry 4.0 dibutuhkan adanya entrepreneur, innovator dan researcher untuk bisa saling menyeimbangkan satu sama lain,” paparnya.
Selain itu, prioritas riset juga perlu dibangun lebih dulu agar proses riset dan implementasi bisa terfokus , efisien dan produktif. “Jika peneliti melakukan segala bentuk tuntutan dari tridharma perguruan tinggi maka itu saya kira berat dan tidak akan terfokus, maka untuk itu perlu juga adanya identifikasi riset,” imbuhnya.
Selama ini, hampir seluruh kebutuhan nasional diimpor dari luar negeri. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar, maka perlu adanya lembaga komersialisasi produk riset inovasi. Yaitu terpenuhinya lisensi paten, kerja sama operasional, membangun perusahaan joint venture (JV), dan membangun startups atau tenant berbasis inovasi dalam mendukung riset inovasi berbasis industri di perguruan tinggi.
Penulis; Khefti Al Mawalia
