KKN Brantas Tuntas, Mahasiswa Gandeng Bonek Remajakan Bantaran Sungai

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Puluhan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Brantas Tuntas melakukan aksi bersih-bersih sungai dan tanam pohon bersama anggota Bonek Surabaya. Kegiatan itu berlangsung di Bantaran Sungai Penjaringan Sari Kecamatan Rungkut, Surabaya pada Minggu (19/01/2020).

Aksi tersebut merupakan rangkaian kegiatan KKN yang berkolaborasi dengan Komunitas Bonek Surabaya. Tidak hanya menggandeng Bonek, aksi cinta lingkungan itu juga dilakukan bersama sejumlah elemen dari masyarakat. Seperti, Polri; Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud); warga setempat; serta sejumlah mahasiswa UNAIR. 

Kegiatan itu dihadiri oleh Rektor UNAIR Prof. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA; Kaporlestabes Surabaya, Kombes. Pol. H. Sandi Nugroho, S.I. M.Hum; Ketua Yayasan Dari Bonek Untuk Bangsa (D’Bonansa), Siti Rafika Hardhiansari S,Si; Ketua LPPM, Dr. Eko Supeno, drs., M.Si. Selain itu, hadir pula Ditektur Polairud Jawa Timur, Kombes Pol Arnapi; sejumlah perangkat Kecamatan Medokan Ayu; dosen; dan mahasiswa peserta KKN.

Ketua LPPM, Dr. Eko Supeno, drs., M.Si menuturkan bahwa kegiatan itu adalah salah satu rangkaian kegiatan KKN kolaborasi “Sungai Brantas Tuntas” yang diikuti 16 Perguruan Tinggi Negeri se-Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan, meliputi pembabatan; pengangkutan; dan penanaman. 

Tidak hanya di Surabaya, dia mengatakan bahwa aksi tersebut juga dilakukan di seluruh bantaran Sungai Brantas. “Event ini sebenarnya akan berjalan selama satu tahun. Lokasinya juga tidak hanya di sini, tetapi dari Batu; Kediri; Sidoarjo mengikuti seluruh aliran Sungai Brantas diadakan kegiatan semacam ini oleh Perguruan Tinggi,” katanya.

Mewakili komunitas Bonek Surabaya, Siti Rafika Hardhiansari S,Si. berterimakasih dan mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Dengan melibatkan bonek, menurut dia, kegiatan tersebut dapat mengikis stigma negatif komunitas Bonek yang dikenal rasis.

“Saya sangat mengapresiasi sekali kegiatan yang sangat luar biasa ini. Kami senang dapat ikut berkontribusi menjaga lingkungan. Lewat kegiatan ini juga kami berusaha melepas stigma Bonek yang katanya rasis. Kami ingin menunjukkan bahwa Bonek juga cinta kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Prof. Nasih dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan itu harus berkelanjutan. Sehingga, minimal wilayah Sungai Brantas di sekitar Penjaringan Sari dipelihara dan dibersihkan secara kontinu. Selain itu, Prof. Nasih mengaku sangat apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir.

“Semoga ada kaderisasi agar kegiatan ini terus berkelanjutan dan konsisten. Jangan sampai hari ini kita bersihkan, kita tanami, enam bulan kemudian lupa. Ini merupakan bagian dari program KKN UNAIR, tentunya kita ingin bekerja sama dengan semuanya,” tutur Prof. Nasih.

Pada akhir, Prof. Nasih menegaskan bahwa menjaga kebersihan sungai adalah tanggungjawab bersama. “Ini sudah menjadi tugas kita semuanya. Kebersihan dari sungai ini akan terus kita jaga bersama-sama. Semoga dengan begini Surabaya akan bebas dari banjir,” tandasnya.

Kali pertama diselenggarakan, lebih dari 700 peserta ikut serta dalam kegiatan tersebut. Aksi itu mendapat berbagai dukungan. Diketahui, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Brantas menyumbangkan 50 tanaman keras, kemudian Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya juga menghibahkan 60 tanaman perdu sebagai bentuk dukungan. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Feri Feronia Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).