Daya Pembersih Ekstrak Kulit Nanas pada Smear Layer Saluran Akar Gigi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Alodokter

Gigi yang mengalami infeksi hingga ke saluran akar gigi membutuhkan perawatan khusus yaitu perawatan saluran akar gigi (perawatan endodontik) untuk mempertahankan gigi agar dapat difungsikan kembali. Dalam perawatan endodontik ada tiga tahapan penting yaitu preparasi untuk membentuk dan membersihkan saluran akar, kemudian tahap mensterilkan saluran akar untuk membunuh bakteri yang berada dalam saluran akar, dan untuk tahap terakhir adalah pengisian saluran akar dengan bahan pengisi khusus sebagai pengganti jaringan syaraf yang tadinya mengalami infeksi di dalam saluran akar.

Tahap preparasi saluran akar menggunakan alat khusus yaitu file secara mekanik untuk membentuk, melebarkan, dan membersihkan saluran akar yang bertujuan supaya dapat dilakukan pengisian saluran akar. Pada tahap preparasi ini selain membentuk saluran akar dapat juga membersihkan lapisan organik dan anorganik yang sering disebut dengan smear layer. Smear layer ini menempel pada dinding dari saluran akar dan dapat menutup saluran-saluran kecil pada lapisan dentin gigi yang disebut tubuli dentin, dan juga smear layer menjadi makanan oleh bakteri untuk dapat bertahan dan berkembang biak dalam saluran akar. Oleh karena adanya smear layer maka tahap sterilisasi dan juga pengisian menjadi terganggu, yaitu bahan sterilisasi tidak bisa masuk ke dalam tubuli dentin, dan menyebabkan celah kecil pada ujung dari saluran akar pada saat dilakukan pengisian.

Pembersihan smear layer

Membersihkan smear layer di dalam saluran akar memerlukan bahan khusus dan disebut dengan bahan irigasi, bahan irigasi ini tidak merusak lapisan dentin tapi juga bisa membunuh bakteri, bahan irigasi yang sering dipakai adalah EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid) dengan konsentrasi 17%. Walaupun sering digunakan tapi EDTA memiliki kelemahan yaitu tidak bisa membersihkan smear layer organik, tidak bisa membunuh bakteri secara maksimal, dan bisa mengikis lapisan dentin. EDTA merupakan bahan kimia yang bisa menyebabkan perubahan struktur fisik dan juga kimia pada lapisan dentin, karena itu penggunaan bahan alami bisa dijadikan alternatif bahan irigasi yang diharapkan bisa lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan jaringan dimana bahan digunakan.

Ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr) bisa digunakan sebagai alternatif bahan irigasi karena punya kemampuan membersihkan smear layer organik dan anorganik. Kandungan aktifnya yaitu saponin (2,48%) yang diatas rata-rata tumbuhan herbal lainnya dapat menurunkan tegangan permukaan  sehingga bisa membersihkan smear layer dari saluran akar, kemudian kandungan aktif seperti polyphenol dan flavonoid berfungsi mengganggu perlekatan smear layer sehingga smear layer dapat terlepas dan terangkat dari saluran akar saat dilakukan irigasi.

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya juga terbukti bahwa ekstrak kulit buah nanas dengan konsentrasi 6,25% bisa membunuh bakteri Enterococcus faecalis, yaitu bakteri yang bisa menyebabkan infeksi dan membuat perawatan endodontik menjadi tidak berhasil. Dengan begitu, ekstrak kulit nanas pada konsentrasi 6,25% memenuhi kriteria bahan irigasi ideal yang bisa menciptakan kondisi saluran akar steril sehingga bisa mencegah infeksi kembali setelah dilakukan perawatan endodontik.

Penelitian ini menggunakan 27 gigi geraham kecil rahang bawah yang dicabut untuk keperluan perawatan orto sebagai sampel, dan semua sampel dilakukan preparasi dan irigasi, untuk irigasi di bagi menjadi 3 kelompok, kelompok I diirigasi dengan akuades, kelompok II diirigasi dengan ekstrak kulit nanas 6,25%, dan kelompok III diirigasi dengan EDTA 17%. kemudian seluruh sampel dibuatkan preparat dan dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop SEM (Scanning Electron Microscope) dengan pembesaran 1000x sehingga dapat dilihat gambaran tubuli dentin yang terbuka ataupun yang tertutup oleh smear layer, kemudian dilakukan penghitungan dan analisa data.

Hasil dari penelitian menunjukkan kelompok I yang diirigasi menggunakan akuades semua area nya tertutup oleh smear layer, pada kelompok II yang diirigasi menggunakan ekstrak kulit nanas 6,25% menunjukkan tidak terdapat smear layer, sedangkan pada kelompok III yang diirigasi menggunakan EDTA 17% masih terdapat smear layer tidak sebanyak kelompok I dan tampak tubuli dentin yang terbuka.

Hasil analisis menunjukkan perbedaan yang siknifikan irigasi menggunakan akuades dengan irigasi menggunakan EDTA 17% dan ekstrak kulit nanas 6,25% pada 1/3 saluran akar, dimana yang menggunakan akuades masih banyak terdapat smear layer, sehingga dapat dikatakan akuades tidak efektif untuk menghilangkan smear layer dalam saluran akar. Sedangkan antara irigasi EDTA 17% dengan ekstrak kulit nanas 6,25% juga terdapat perbedaan yang bermakna, dimana dengan menggunakan ekstrak kulit nanas 6,25% lebih bersih dan terbebas dari smear layer dibandingkan dengan penggunaan EDTA 17%.

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai perbedaan daya pembersih smear layer antara ekstrak kulit nanas 6,25% dengan EDTA 17%, dan membuktikan ekstrak kulit nanas 6,25% dapat membersihkan smear layer lebih efektif dibandingkan dengan EDTA 17% dan bisa dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga bisa menjadi alternatif bahan irigasi saluran akar.

Penulis: Nirawati Pribadi, Karlina Samadi, MeliavitaN. K. Astutj, Hendy J. Kumiawan, Adelina K.Tafldadjaj aand Ratrra Puspita Hadi

Link terkait tulisan di atas: https://e-journal.unair.ac.id/MKG/article/view/16338. 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).