Mahasiswa Formara UNAIR Adakan Abdi Desa Hapuskan Stigma Negatif Imunisasi di Desa Binoh

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Forum Mahasiswa di Madura Universitas Airlangga (Formara UNAIR) sebagai salah satu organisasi mahasiswa daerah di UNAIR, terus berupaya untuk mengamalkan tri dharma perguruan tinggi. Salah satu bentuknya ialah dengan melakukan pengabdian masyarakat.

Setiap tahunnya, Formara UNAIR biasa melakukan Abdi Desa (Abdes) di daerah-daerah terpencil di Madura. Kali ini, Abdes Formara UNAIR dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan, tepatnya di Desa  Binoh Kecamatan Burneh (5-7/1/2020).

Farhatul Fitriyah, Ketua Pelaksana Abdes menuturkan alasan pemilihan Desa Binoh sebagai lokasi Abdi Desa. Menurutnya, alasan memilih desa tersebut ialah karena ada sedikit masalah terkait irigasi untuk mengairi sawah sehingga rawan terjadi kekeringan di daerah tersebut. Selain itu, lanjutnya, dari segi pendidikan dan kesehatan, kami ingin menumbuhkan keinginan bagi warga desa untuk melakukan vaksin dan imunisasi.

“Kami ingin mengubah stigma negatif orang terdahulu terhadap vaksin dan imunisasi yang dianggap bisa menyebabkan demam, padahal vaksin dan imunisasi penting untuk anak,” tuturnya.

Farah, sapaan akrabnya menambahkan bahwa kegiatan Abdes dilaksanakan selama tiga hari sejak Minggu hingga Selasa. Panitia tiba di lokasi Abdi Desa pada Minggu (5/1/2020).

Di hari kedua, Mahasiswa Formara UNAIR melakukan cek kesehatan gratis dan pembagian sembako kepada warga sekitar Desa Binoh. Ada pula kegiatan  mengaji bersama anak-anak.

“Selain itu, juga ada penyuluhan dari Dinas Pertanian Bangkalan di Pondok Pesantren Miftahul Huda di daerah Binoh Timur,” tambahnya.

Di hari ketiga, mahasiswa Formara UNAIR dibagi menjadi dua tim. Tim pertama melakukan kegiatan belajar mengajar dan penyuluhan di SDN Binoh 1. Sedangkan tim lainnya melakukan kegiatan senam dan gotong royong membersihkan kampung.

“Pada sore harinya kami melakukan pemasangan papan nama desa di Binoh Tengah,” ucapnya.

Mahasiswa Program Studi Pengobat Tradisional tersebut berharap agar Desa Binoh dapat tetap menjaga kearifan lokal serta menjaga hasil-hasil buminya. Farah juga berharap penerangan yang ada di desa itu bisa lebih banyak dan akses ke Desa Binoh menjadi lebih mudah.

“Semoga Desa Binoh dapat lebih maju tidak hanya dari segi  pendidikan, tetapi juga ekonomi dan kesehatan,” tutupnya. (*)

Penulis: Sandi Prabowo

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).