Ibu Hamil, Jangan Takut Minum Obat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Hellosehat.com

Kepatuhan minum obat sangat penting dilakukan oleh semua pasien agar mendapatkan hasil terapi sesuai dengan yang diharapkan.  Begitu pun pada ibu hamil, yang tak jarang mempunyai gangguan kesehatan baik sejak sebelum hamil, misalnya asma, atau gangguan kesehatan yang dialami saat hamil, misalnya pre-eclampsia, eclampsia, diabetes gestasional, bahkan penyakit infeksi seperti tuberculosis. Pada kasus-kasus seperti ini, kehamilan bukanlah alasan untuk menghentikan mengkonsumsi obat. Pada ibu hamil tanpa gangguan kesehatan pun, terdapat suplemen yang penting untuk rutin dikonsumsi selama hamil, misalnya asam folat dan kalsium.

Berdasarkan survei “Beliefs about Medicines in Pregnancy” yang kami lakukan pada 492 ibu hamil di 63 puskesmas di Surabaya, terdapat indikasi kekhawatiran dari responden yang merupakan ibu hamil terkait penggunaan rutin obat-obatan. Terdapat sekitar 40% responden menyatakan bahwa seharusnya terdapat jeda atau masa “istirahat” dalam penggunaan obat pada penyakit kronis. Sekitar 30% responden merasa khawatir saat mengkonsumsi obat-obatan. Padahal, obat-obatan tersebut justru mencegah terjadinya kondisi yang lebih buruk bagi ibu maupun janin. Penelitian kami menguak fakta bahwa sekitar 60% atau lebih dari separuh ibu hamil memiliki rasa kekhawatiran yang lebih besar daripada rasa membutuhkan obat. Jadi terdapat ibu hamil yang mengkonsumsi obatnya sembari was- was akan efek merugikan yang mungkin ditimbulkan khususnya pada janin. Hasil penelitian ini juga telah diterbitkan di International Journal of Clinical Pharmacy pada 13 November 2019.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa terdapat perilaku ketidakpatuhan dalam pengobatan dari ibu hamil, misalnya memutuskan untuk tidak menebus resep yang berisi obat yang seharusnya dikonsumsi.Apoteker sebagai tenaga kesehatan yang menyerahkan obat kepada pasien memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi dan kesadaran kepada pasien yang merupakan ibu hamil, agar pasien memahami dengan baik fungsi obat yang dikonsumsi. Selain itu, apoteker dapat memberikan penjelasan pengaruh obat-obat yang dikonsumsi tersebut terhadap janin yang dikandung serta akibatnya apabila obat atau suplemen tersebut tidak dikonsumsi. Dengan demikian pasien ibu hamil tidak lagi khawatir dalam mengkonsumsi obat atau suplemen yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan minum obat demi terjaganya kesehatan ibu dan janinnya.

Penulis: Gesnita Nugraheni, Arie Sulistyarini, Elida Zairina

*Departemen Farmasi Komunitas, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Link terkait jurnal di atas: https://link.springer.com/article/10.1007/s11096-019-00937-w

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).