KKN BBM UNAIR Tuban Fokus Atasi Permasalahan Kesehatan dan Sanitasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Sejumlah 210  mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) nampak memadati Pendopo Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban pada Senin (30/12/2019). Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa secara resmi dilepas untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN BBM) ke-61.

Pelepasan tersebut dihadiri oleh Koordinator Lapangan KKN BBM UNAIR ke-61 Hario Megatsari, S. KM., M. Kes., dan perwakilan Kecamatan Jatirogo. Pada kesempatan tersebut, Hario memberikan beberapa amanah kepada peserta KKN.

“Sebagai acuan, Kabupaten Tuban memiliki masalah kesehatan dan sanitasi yang harus diperbaiki,” ungkapnya.

Hario mengungkapkan bahwa wilayah ditiga kecamatan yakni Bangilan, Jatirogo, dan Kenduruan membutuhkan perbaikan. Perbaikan pada bidang kesehatan dan sanitasi masih jauh tertinggal dari kecamatan lainnya di Kabupaten Tuban.

Tiga kecamatan tersebut terdiri masing-masing lima hingga delapan desa. Setiap desanya terdiri satu kelompok yang akan bekerja mengatasi kesenjangan. Dengan jumlah tersebut, kesenjangan yang ada di setiap desa diharapkan dapat teratasi.

LPPM UNAIR bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tuban berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan. Data yang diberikan Bappeda kepada LPPM mampu memetakan permasalahan ditiga kecamatan tersebut.

“Kami (LPPM UNAIR, Red) bekerja sama dengan Bappeda Kabupaten Tuban dalam menganalisis apa saja kesenjangan yang ada di Kabupaten Tuban,” ujarnya.

Hario juga menambahkan para peserta KKN BBM ke-61 yang terdiri dari beberapa bidang ilmu dapat membantu mengatasi kesenjangan. Tidak hanya kesenjangan kesehatan dan sanitasi, para peserta KKN diharapkan mampu mengembangkan perekonomian dan pendidikan.

Selain itu, salah satu peserta KKN BBM ke-61 Yunus mengungkapkan kesenjangan yang ada di Desa Wangi, Kecamatan Jatirogo masih mengalami kesenjangan dalam sanitasi. Warga di sana masih membuang kotoran di bantaran sungai yang menyebabkan bau dan kotor.

“Program kerja yang kami lakukan utamanya sosialisasi dan edukasi sanitasi kepada warga agar lebih hidup sehat,” ungkap mahasiswa Ekonomi Islam tersebut.

Yunus yang juga sebagai koordinator Kecamatan Jatirogo menambahkan sosialisasi yang dilakukannya akan bekerja sama dengan puskesmas setempat. Kerja sama tersebut bertujuan agar kedekatan antara puskesmas dan masyarakat Desa Wangi dapat terjalin demi kesehatan masyarakat yang lebih baik.(*)

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Khefti Almawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).