Bantu Pemerintah Muskahkan Virus Demam Babi Afrika

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Virus demam babi Afrika. (Sumber: wartakota)

Baru-baru ini Indonesia dihebohkan dengan maraknya berita tentang demam babi afrika atau African Swine Flu (ASF). Demam babi Afrika merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, belum ada data yang menunjukkan bahwa demam babi afrika ini dapat menular kepada manusia, namun sangat menular dan berbahaya untuk babi karena dapat menimbulkan kematian dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.

Di akhir tahun 2019 terjadi wabah kematian lebih dari 10.000 ekor babi yang disebabkan oleh demam babi Afrika di Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah secara resmi mengumumkan kejadian wabah melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 820/KPTS/PK.320/M/12/2019 tentang pernyataan wabah penyakit demam babi Afrika pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia juga menerima laporan kejadian demam babi afrika dari pemerintah Indonesia tanggal 17 desember 2019 dalam laporan tersebut pemerintah menyatakan bahwa sejak 4 september 2019 telah terjadi 392 kali wabah demam babi yang menewaskan 28.136 ekor babi pada 16 kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Gejala yang bisa dilihat dari babi yang terinfeksi demam babi Afrika antara lain demam tinggi, muntah, diare, munculnya bintik-bintik perdarahan(eritema) di kulit atau daun telinga babi, kehilangan nafsu makan hingga kematian.

Saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah maupun obat yang mampu menyembuhkan penyakit ini. The Roslin Institute dan beberapa peneliti lain di seluruh penjuru dunia sedang merancang gen yang bisa dijadikan sebagai vaksin virus demam babi Afrika sehingga babi dapat kebal terhadap penyakit ini.

Pemerintah sedang mengupayakan menghentikan penyebaran penyakit demam babi Afrika dengan upaya deteksi cepat, pelaporan sigap, dan penanganan tepat. Upaya pengendalian juga dilakukan lewat isolasi di daerah terkait, membatasi perdagangan daging babi hingga memusnahkan babi yang terbukti terinfeksi penyakit ini.

Penting bagi kita untuk turut andil membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran/memusnahkan virus demam babi Afrika agar mencegah penularan kepada manusia, babi yang sehat, maupun lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan bersama-sama yaitu apabila menemukan babi dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas maka segeralah laporkan pada stakeholder setempat dan pentingnya penerapan biosekuriti yang ketat dan berkelanjutan oleh peternak babi maupun peternak komersial. (*)

Penulis: Astria Novitasari Nidom

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).