Polimorfisme (Variasi Genetic) Angiotensinogen (AGT) M235T dan AGT T174M pada Penderita Hipertensi Esensial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi hipertensi. (Sumber: sidokter)

Hipertensi Primer atau Esensial merupakan masalah di dunia termasuk Indonesia. Berdasar penelitian Riskesdas 2018, prevalensi sekitar 34 % penduduk Indonesia. Perlu dicari faktor risiko yang memicu atau mempermudah terjadinya hipertensi seperti konsumsi garam, diabetes mellitus. Di samping itu ternyata ada faktor keturunan atau genetik yang disebut polimorfisme yang juga mempermudah terjadinya hipertensi esensial.

Mekanisme utama pada patogenersis terjadinya Hipertensi ialah melalui Aksis RAA (Renin-Angitensin-Aldosteron). Angiotensinogen merupakan precursor utama yang oleh renin dirubah menjadi Angiotensin I yang selanjutnya akan dirubah menjadi Angiotensin II oleh Enzim Perubah Angiotensin (ACE = Angiotensin-Converting Enzyme). Angiotensin II ini yang menyebabkan Hipertensi melalui berbagai mekanisme misalnya vasokonstriksi pembuluh darah, peningkatan Aldosteron sehingga terjadi retensi (penumpukan) cairan.

Adanya Variasi Genetik yang disebut Polimorphisme Nukleotid Tunggal (SNP = Single Mucleotide Polymorphism) mempermudah terjadinya Hipertensi oleh karena meningkatnya kadar Angiotensinogen darah,  Adanya Polimorfisme Nukleotid Tunggal pada ekson 2 gene AGT M235T methionine pada posisi 235 diganti threonine sedangkan pada AGT T174M threonine pada posisi 174 diganti methionine.

Penelitian pada Polimorfisme AGT M235T dan risiko Hipertensi dari 41 publikasi (10,445 kasus) dan 9802 kontrol menunjukkan bahwa adanya penurunan risiko hipertensi pada allil M dan genotype MM. Sebaliknya terdapat risiko Hipertensi pada allil T Genotipe MM penurunan 0.75 x terjadinya Hipertensi. Dari sub-grup kontinen di Eropa, Amerika, Afgrika, Asia dan Australiatidak menunjukkan adanya korelasi AGT M235T dengan Hipertensi.

Penelitian Polimorfisme AGT T174M dan risiko Hipertensi dari 21 publikasi (3819 kasus dan 3460 kontrol, menunjukkan allil M dan genotype TM meningkatkan risiko Hipertensi. Sementara allil T dan genotype TT protektif terhadap Hipertensi.Penelitian sub-grup kontinen, adanya kororelasi AGT T174M dengan risiko Hipertensi hanya terdapat pada benua Asia. Menunjukkan risiko Hipertensi pada pada allil T dan genotype TT, Sebaliknya terdapat peningkatan risiko Hipertensi pada allil M dan genotiper TM. Tidak terdapat kororelasi pada sub-grup benua Eropa dan Afrika.

Secara keseluruhan menunjukkan adanya kororelasi antara Polimorfisme AGT T174M dan AGT M235T dengan risiko terjadinya Hipertensi Esensial. (*)

Penulis: Budi Susetio Pikir

Informasi detail dari tulisan ilmiah ini dapat dilihat pada tulisan kami di,

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2452014419300639

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).