Penemuan Prediktor Derajat Karsinoma Nasofaring

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi kanker nasofaring. (Sumber: detik health)

Pasien dengan Karsinoma Nasofaring (KNF) sering terdeteksi pada tahap lanjut. Pada tahap lanjut, ditemukan ukuran tumor yang semakin membesar dan penyebaran yang lebih luas dari tahap sebelumnya. Penelitian terakhir terkait pertumbuhan dan penyebaran tumor pada pasien KNF menunjukkan bahwa HSP, atau Heat Shock Protein 70 intaraseluler merupakan protein pemicu pertumbuhan, invasi dan penyebaran tumor pada KNF.

Untuk menganalisa HSP70 Intraseluler pada pasien KNF, di lihat juga derajat penyakit berdasarkan manifestasi klinik. Disamping itu dilakukan juga pengambilan spesimen biopsi secara histopatogis. Prediksi prognosis KNF saat ini secara umum berdasarkan penilaian stadium klinis, yaitu dengan menilai tumor primer (T), nodul (N) dan metastasis jauh (M).

Sel Karsinoma nasofaring adalah sel normal nasofaring yang mengalami peningkatan jumlah sel yang telah bertransformasi, serta struktur permukaan morfologis protein dalam sel kanker. Perubahan struktur morfologis protein pada KNF akan meningkat sesuai derajat keparahan penyakitnya. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang hubungan HSP70 intraseluler terhadap derajat penyakit KNF.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel pasien dengan KNF yang memiliki hasil histopatologis yang pasti, masuk pada kriteria karsinoma menurut WHO tipe I, II, III dan belum pernah menerima radio-kemoterapi. Kemudian dikumpulkan pemeriksaa histopatologis hasil dari biopsy nasofaring dan hasil blok parafin dikirim ke laboratorium untuk dilakukan proses imunohistokimia dengan antibody HSP70. Penilaian dan perhitungan dianalisis kemudian dicatat untuk kemudian ditentukan hubungan derajat KNF dengan HSP70 Intraseluler.

Hasil penelitian pada 20 sampel pasien dengan KNF dikumpulkan berdasarkan beberapa kriteria. Berdasarkan kriteria usia, didapatkan jumlah tertinggi pasien KNF pada kelompok usia 40-49 tahun. Kemudian berdasarkan kriteria jenis kelamin ditemukan pasien pria lebih banyak daripada wanita. Kriteria ketiga yaitu berdasar kelompok etnis, ditemukan paling banyak pada suku Jawa. Dan kriteria terakhir yaitu jenis pekerjaan terbanyak, yaitu petani.

Hasil pemeriksaan HSP7 Intraseuler pada tahap 1 KNF didapatkan hasil ekspresi negative (-), pada tahap II  didapatkan hasil positif lemah (+), pada tahap III didapatkan positif sedang (++), dan pada tahap IV didapatkan hasil yang bervariasi mulai positif lemah, sedang dan kuat (+++).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara peningkatan ekspresi HSP70 Intraseluler dan derajat penyakit pada pasien dengan Karsinoma Nasofaring. (*)

Penulis : Elida Mustikaningtyas, Sri Herawati Juniati, A. C Romdhoni

Informasi detil dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami pada link berikut,

https://link.springer.com/article/10.1007/s12070-018-1299-2

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).