Ketahui Pengaruh Antioksidan Superoxide Dismutase pada Karsinoma Nasofaring

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Karsinoma nasofaring adalah jenis tumor ganas yang terletak pada rongga hidung bagian belakang. Karena letaknya yang tersembunyi, tumor ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Jenis tumor ini sering menyebar ke bagian tubuh lain, salah satunya pada leher, sehingga kadang penderita mengetahui adanya tumor dari benjolan yang muncul di leher. Padahal benjolan di leher ini adalah penyebaran dari tumor pada daerah nasofaring, yang berarti penyakit sudah berada pada stadium lanjut.

Salah satu pengobatan yang digunakan pada tumor nasofaring adalah menggunakan kemoterapi. Obat kemoterapi adalah obat yang bekerja merusak sel – sel tumor yang berkembang secara cepat dan tidak terkendali. Pun pada kasus tumor nasofaring, obat kemoterapi digunakan dengan kombinasi terapi lainnya seperti terapi radiasi, pembedahan, dan lain – lain. Salah satu obat kemoterapi yang diberikan pada kasus tumor nasofaring adalah Cisplatin dan Paclitaxel. Cisplatin adalah obat kemoterapi yang berbasis platinum, sedangkan paclitaxel adalah obat kemoterapi yang berasal dari ekstrak kulit pohon pinus pasifik.

Kedua obat ini bekerja merusak sel kanker dengan menyebabkan peningkatan kadar zat radikal bebas dalam tubuh, sehingga menyebabkan kematian sel – sel kanker. Obat kemoterapi berikatan dengan DNA sel kanker dan merusaknya.

Tubuh memiliki cara untuk meminimalkan efek zat – zat oksidan yang merusak, salah satunya dengan memproduksi zat antioksidan. Ada banyak macam zat antioksidan yang dibentuk oleh tubuh, antara lain enzim katalase, gluthatione peroxidase, dan superoxida dismutase. Antioksidan bekerja dengan mengurangi pembentukan radikal bebas baru, dengan cara mengubah radikal bebas menjadi bentuk yang lebih stabil. Pada penelitian yang dilakukan ini, diteliti kaitan antara kadar antioksidan superoxida dismutase dengan ukuran tumor leher pada pasien tumor nasofaring yang mendapat terapi cisplatin – paclitaxel.

Ditemukan adanya kaitan yang tidak signifikan antara kadar superoxida dismutase pada darah pasien dengan ukuran tumor leher pasca kemoterapi cisplatin – paclitaxel pada pasien tumor nasofaring. Dari data penelitian didapatkan peningkatan rata – rata kadar serum superoxide dismutase bila dibandingkan hasil dari sebelum dan sesudah kemoterapi.

Dari beberapa penelitian lainnya yang sudah dilaksanakan, ditemukan kadar antioksidan dalam darah yang rendah pada pasien kanker. Hal ini diduga terkait dengan aktivitas antioksidan yang terus menerus melindungi tubuh dari zat – zat radikal bebas. Bila perkembangan tumor telah dihambat, maka berangsur – angsur kadar antioksidan superoxide dismutase dalam tubuh akan meningkat lagi.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa kadar antioksidan superoxide dismutase dalam tubuh akan berubah seiring perjalanan penyakit tumor. Namun demikian pembentukan radikal bebas bukanlah satu – satunya mekanisme kemoterapi dalam menghancurkan sel tumor. Telah diketahui adanya jalur ekstrinsik yang berbeda dengan pembentukan radikal bebas namun bertujuan sama yaitu menyebabkan kematian sel – sel tumor.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada kaitan antara kadar superoxide dismutase pada tubuh dengan ukuran tumor leher yang merupakan penyebaran tumor nasofaring pada leher. Sehingga diperlukan penelitian lainnya untuk meneliti variabel lainnya seperti TNF-α dan p53 dan kaitannya dengan penyebaran tumor nasofaring pada leher.

Penulis : Achmad Chusnu Rhomdhoni, Puji Kurniawan, Titiek Hidayati

Informasi detail dapat ditulis di

https://link.springer.com/article/10.1007/s12070-018-1452-y

Achmad Chusnu Rhomdhoni, Puji Kurniawan, Titiek Hidayati. 2019. Correlation Between Superoxide Dismutase Serum Level Alteration with Neck Metastatic Tumor Post Cisplatin–Paclitaxel Chemotherapy Response in Nasopharyngeal Carcinoma Patients. Indian Journal of Otolaryngology and Head & Neck Surgery volume 71, pages643–646.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).