Dosen FEB Kaji Sustainability Report dan Dampak Modal Intelektual terhadap Kinerja Perusahaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS– Bayak argument yang muncul terhadap analisis perhitungan nilai perusahaan tyang elah banyak dilakukan oleh para ahli dan kerap kali menggunakan pengukuran tradisional dalam studinya. Penelitian-penelitian ini mengukur nilai perusahaan melalui harga saham, ukuran, asset bersih, dan lain-lain. Argumen-argumen ini muncul karena sistem mereka mungkin memang cukup untuk mengukur nilai perusahaan, namun tidak memadai untuk mengukur nilai riil perusahaan.

Hal ini yang mendorong Anak Agung Gde Satia Utama SE., M.Ak., Ak., CA, dosen FEB UNAIR PSDKU Banyuwangi, untuk membuat studi bertajuk “The influence of sustainability report disclosure as moderating variable towards the impact of intellectual capital on company’s performance”. Tujuan dari studi ini adalah untuk menguji pengaruh pengungkapan Sustainability Report (SR) sebagai variable moderating terhadap dampak Intellectual Capital (IC) pada kinerja 21 perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dan terdaftar di Pusat Nasional untuk SR periode 2010-2013.

“Penelitian ini menggunakan model Pulic tentang nilai tambah koefisien intelektual untuk menentukan IC perusahaan. Kinerja Perusahaan disajikan sebagai laba atas aset (ROA/Return on Assets), laba atas ekuitas (ROE/Return on Equity), dan pertumbuhan pendapatan (RG/Revenue Growth),” ungkap Agung mengenai penelitiannya di tahun 2016 ini.

Kesimpulannya adalah IC akan lebih intensif dalam memberikan efek positif terhadap ROA dan ROE jika SR diungkapkan lebih lengkap. Agung menjelaskan, pengungkapan SR bertindak seperti katalis. Setiap kali IC tinggi, efeknya juga akan tinggi untuk ROA dan ROE, begitupun sebaliknya. SR membantu perusahaan menyampaikan informasi IC perusahaan yang telah diterbitkan dalam laporan tahunan.

Poin lain dari kesimpulan adalah perusahaan di Indonesia perlu memberikan perhatian lebih terhadap nilai IC dan pengungkapan SR. Tidak seperti ROA dan ROE yang memiliki pengaruh signifikan, RG gagal membuktikan pengaruh terhadap penggunaan IC dan SR dalam hasil studi ini. Perusahaan perlu lebih intensif dalam pengungkapan SR karena mereka akan mendapatkan keuntungan tidak berwujud.

“Seperti halnya SR, perusahaan harus lebih memperhatikan bagian IC yakni modal manusia, SC, dan modal hubungan atau modal yang digunakan, karena mereka dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik,” pungkas Agung menutup.

Penulis: Tsania Ysnaini Mawardi

Editor: Nuri Hermawan

Penelitian lebih lanjut dapat dilihat pada:

2016 – The influence of sustainability report disclosure as moderating variable towards the impact of intellectual capital on company’s performance – International Journal of Economics and Financial Issues – Utama, A.A.G.S., Mirhard, R.R. – https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-84979780771&partnerID=40&md5=094048916b1e1ce184fd0c19c4c4010d

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).