UNAIR NEWS – “Perusahaan harus terus memantau dan memberikan fasilitas konseling kepada para pekerja untuk mengurangi tingkat stres. Jika hal ini terpenuhi, nantinya perusahaan akan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja serta target perusahaan dapat tercapai,” ungkap Dr. Abdul Rohim Drs., M.Kes.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, Dr. Abdul Rohim memperoleh informasi bahwa lebih dari 90 persen pekerja pernah mengalami stres kerja. Adapun faktor yang memungkinkan munculnya tekanan kerja adalah masa kerja serta dukungan sosial pekerja dalam menyelesaikan tugasnya.
Hal inilah yang kemudian menjadi fokus perhatian Dr. Abdul Rohim Tualeka Drs., M.Kes dan tim untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian tersebut, Dr. Abdul Rohim menggunakan populasi dari 40 tenaga kerja perawatan pesawat di perusahaan penerbangan.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa sebanyak 85,4 persen dari angkatan kerja memiliki dukungan sosial dalam kategori tinggi. Sebanyak 61 persen pekerja memiliki tingkat stres kerja kategori sedang.
“Selain itu, ditemukan pula bahwa mayoritas pekerja mengalami tekanan pekerjaan sedang, ini karena beban kerja yang dirasakan cukup bera,” ungkap Dr. Abdul Rohim Tualeka.
Lebih lanjut, Dr. Abdul Rohim Tualeka menuturkan bahwa ada hubungan yang negatif antara masa kerja dengan tingkat stress pada pekerja perusahaan bagian perawatan pesawat.
“Hal ini berarti, semakin lama masa kerja maka akan semakin rendah stres kerja,” jelasnya.
Menurutnya, masa kerja memiliki pengaruh penting dalam memicu munculnya stres kerja. Hal ini disebabkan kemungkinan pekerja dengan masa kerja yang lebih lama cenderung memiliki kemampuan dan pemahaman yang lebih baik dalam melakukan pekerjaannya. Sebaliknya, pekerja yang masa kerjanya singkat, berpotensi memicu munculnya stres kerja.
Penulis : Sandi Prabowo
Editor : Nuri Hermawan
Referensi :
Faiza, R.N., FAuziah, S.M., & Tualeka, A.R. (2019) The Relation Between Job Tenure and Social Support Period of Coworkers and Superiors with Work Stress on Aircraft Maintenance Officier at Airlines Company. Malaysian Journal of Medicine and Health Science (MJHS) Vol. 15 Supplement 3.
