Pembekalan PKL FKM Guna Kematangan Turun Lapangan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi foto bersama usai melakukan pembekalan PKL. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu strategi pembelajaran antara kemampuan yang dimiliki mahasiswa dengan menggunakan sarana laboratorium. Tentunya dalam kesehatan masyarakat, komunitas atau masyarakat merupakan laboratoriumnya. Sebelum melaksanakan PKL, mahasiswa haruslah mendapat pembekalan agar lebih matang dalam menjalankan kegiatannya di lapangan.

Kali ini, giliran Prodi Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi menggelar pembekalan PKL. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari yakni hari Jum’at (20/12) dan Senin (23/12) di ruang MA 102 Kampus Sobo. Kegiatan berlangsung penuh antusias dari mahasiswa yang hadir. Banyak pertanyaan dan sharing pengalaman antara pemateri dengan mahasiswa. Pemateri dalam kegiatan tersebut yaitu dosen program studi Kesehatan Masyarakat, perwakilan Dinas Kesehatan serta perwakilan dari Puskesmas Licin. Dimana wilayah kerja Puskesmas Licin merupakan lokasi kegiatan PKL dilaksanakan.

Dalam penyampaian materinya, Mujito, S.KM., M.Kes. selaku Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Banyuwangi berharap, bahwa kegiatan PKL ini tidak hanya bermanfaat bagi Mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat.

“Besar harapan kami, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat utuk adek-adek, datang, pulang, buat laporan, tapi juga bermanfaat untuk masyarakatnya,” ujar Mujito.

Selanjutnya kegiatan ditutup oleh materi situasi derajat kesehatan masyarakat Puskesmas Licin yang disampaikan oleh Ahmad Arifin selaku perwakilan Puskesmas Licin. Dalam penyampaian materi, Arifin mengungkapkan bahwa kegiatan PKL tahun lalu dilakukan dengan bagus dan memberi timbal balik di masyarakat.

“Dari masalah sampah kemarin, saya acungkan jempol, dari empat desa, tanggapan mereka bagus, dari wawancara dengan salah satu pihak desa bilang, kegiatannya kecil tapi bisa memberi feedback besar bagi mereka,” ungkapnya.

Pada akhir sesi, Arifin, juga menuturkan, hal pertama yang dilakukan adalah istilah “kulo nuwun” untuk di laksanakan.

“Saran saya, jangan bekerja sendiri, harus pinter advokasi dengan perangkat desa dan pemangku wilayahnya, pertama, kulo nuwun ke mereka dan masyarakat, insyaallah jika njenengan bisa dekat dengan mereka insyaallah enak kalau butuh apa-apa,” tuturnya.

Secara keseluruhan, kegiatan pembekalan PKl kali ini berjalan lancar. Meski perasaan khawatir dan berdebar menyelimuti, rupanya tak menutup ingatan mahasiswa menerima semua ilmu yang disampaikan. (*)

Penulis: Rista Novianti
Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).