Pakar: Sikat Gigi Bantu Identifikasi Jenis Kelamin Korban Kriminalitas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Selama ini analisis antropologi dan analisis DNA adalah metode yang sering dipakai dalam pemeriksaan penentuan jenis kelamin korban kriminalitas. Beberapa sampel yang sering menjadi bahan identifikasi adalah bercak darah/darah, bercak semen, vaginal swab, buccalswab dan tulang. Selain itu, identifikasi jenis kelamin ternyata juga bisa melalui benda-benda yang sering digunakan pelaku atau korban terakhir kalinya, seperti sikat gigi.

Seperti yang dipaparkan Dr. dr. Ahmad Yudianto, SpFM[K]., SH., M.Kes., Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dalam papernya. “Dalam penggunaannya, sikat gigi menempel pada mukuso mulut; gigi; gusi; dan lidah. Dari sini ada kemungkinan sel-sel epitel lepas yang menempel pada sikat gigi,” ungkapnya.

Ahmad mengungkapkan, Sikat gigi dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam identifikasi personal biologimolekuler, yakni melalui PolymeraseChainReaction (PCR). Dia menjelaskan bahwa salah satu teknik PCR untuk identifikasi jenis kelamin ialah dengan amplifikasi dari gen X-Y homolog amelogenin. “Amelogenin memang relatif mudah digunakan untuk amplifikasi DNA,” ujarnya.

Penelitian itu dilakukan pada sikat gigi yang telah digunakan selama satu minggu oleh responden pada populasi warga Tanzania di Surabaya. Lalu, lanjutnya, sampel sikat gigi tersebut dikirim ke laboratorium untuk dilakukan analisis pemeriksaan jenis kelamin.

Ahmad memaparkan bahwa metode PCR terbukti mempunyai kegunaan yang luas untuk forensik karena kesederhanaan; sensivitas;dan reliabilitasnya; serta lebih unggul.“Metode ini secara teoritis dapat mendeteksi jenis kelamin dari satu sel dan prosesnya jauh lebih cepat,” kata dia.

Selain itu, identifikasi personal meliputi umur; jenis kelamin; ras; tinggi badan; perawakan dan lain sebagainya. “Hasil DNA dari rambut masih belum begitu sempurna atau samar.Hal ini dikarenakan kadar DNA yang dihasilkan masih cukup rendah belum lagi adanya proses degradasi DNA,” ujarnya.

Sedangkan metode identifikasi meliputi sidik jari; property; medis; gigi; serologi; dan metode eksklusi.“Penentuan identitas personal dengan tepat ini sangat penting dalam penyidikan. Karena jika ada kekeliruan, dapat berakibat fatal dalam proses peradilan,” tutupnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Nuri Hermawan

Reference : Simon Martin ManyanzaNzilibili, Ahmad Yudianto, [2019], Amelgene profiling from tooth brush for sex determination among tanzanians in Surabaya, East Java. Journal Punjab Academic of Forensic Medicine Toxicology, Vol 19 No.1/ISSN 0972-5687, pp 51-54 Link : http://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=19900194914&ip=sid&clean=0

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).