Pakar FKH UNAIR Temukan Suplemen Tingkatkan Kualitas Telur Puyuh

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Beternak burung puyuh dapat menjadi salah satu pilihan usaha sampingan saat ini. Apalagi, burung puyuh adalah salah satu sumber protein bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Dari burung puyuh, sumber protein bisa didapat dari daging maupun telur.

Dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Widya Paramita Lokapirnasari mengatakan bahwa populasi burung puyuh Coturnix coturnix japonica di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sehingga, potensi untuk mengembangkan usaha ternak burung puyuh memiliki prospek yang menguntungkan.

Namun, penggunaan antibiotik sebagai growth promoters (AGPs) dilarang penggunaannya karena menimbulkan risiko terjadinya residu antibiotika ataupun resistensi mikroba patogen seperti Salmonella, Escherichia coli dan Clostridium perfringens terhadap antibiotika.

Terkait hal itu, Widya menemukan inovasi untuk mencari solusi dengan pemberian probiotik dalam pakan yang dapat menggantikan fungsi dari AGPs.

Widya mengatakan, probiotik adalah mikroba yang dapat hidup atau berkembang dalam usus dan dapat menguntungkan inangnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dari hasil metabolitnya.

“Probiotik yang dapat digunakan sebagai aditif pakan yaitu kelompok bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus sp., yang memiliki karakteristik membentuk asam laktat sebagai produk akhir dari metabolisme karbohidrat. Lactobacillus strains  dapat meningkatkan performans pertumbuhan, meningkatkan kualitas produk daging dan telur, serta meningkatkan respon immune,” ujar Widya.

Penelitian terhadap penggunaan probiotik Lactobacillus casei dan Lactobacillus rhamnosus sebagai alternatif pengganti AGPs terhadap kualitas telur burung puyuh telah dilakukan Widya dan tim.

“Hasilnya menunjukkan terdapat pengaruh di antara perlakuan terhadap kualitas eksternal telur, yaitu meliputi berat telur, tinggi telur, lebar telur, berat cangkang telur, ketebalan cangkang telur,” papar Widya.

Hasil riset Widya dan tim tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terhadap kualitas internal telur. Meliputi warna kuning telur, tinggi, lebar, dan panjang albumen maupun kuning telur, albumen index dan haugh unit.

Berdasarkan dari penelitian itu, Widya dan tim mendapat kesimpulan bahwa penggunaan probiotik L.casei dan L.rhamnosus dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas eksternal dan internal telur pada burung puyuh Coturnix coturnix japonica. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Editor: Khefti Al Mawalia

http://ijm.tums.ac.ir/index.php/ijm/article/view/2209

Widya Paramita Lokapirnasari, Anam Al Arif, Soeharsono Soeharsono, Anisah Fathinah, Rifqi Najwan, Hana Cipka Pramuda Wardhani, Nabil Fariz Noorrahman, Khoirul Huda, Nuria Ulfah, Andreas Berny Yulianto. 2019. Improves in external and internal egg quality of Japanese quail (Coturnix coturnix japonica) by giving lactic acid bacteria as alternative antibiotic growth promoter. Iranian Journal of Microbiology  Vol 11 No 5.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).