Pakar: Butuh Kerja Sama Banyak Pihak untuk Penuhi Gizi Lansia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Rista Fauziningtyas dan tim melakukan penelitian tentang pengalaman lansia yang hidup sendirian dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Rista dan tim menggunakan metode penelitian kualitatif dengan fenomenologis desain untuk mengeksplorasi kesulitas lansia yang tinggal sendiri di daerah pedesaan Magetan dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Rata-rata, lansia yang terlibat dalam penelitian berusia 64 tahun, mayoritas bekerja sebagi petani dan buruh tani, dengan penghasilan dalam satu bulan antara 500 ribu hingga 1,5 juta rupiah. Empat orang lansia mengalami resiko malnutrisi.

Rista mengatakan, berdasarkan pengalaman lansia yang terlibat dalam penelitiannya, ada tiga strategi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Yaitu, membeli makan jadi dari warung, memasak makanan sendiri, dan memperoleh bahan makanan dari kebun.

“Hambatan pemenuhan nutrisi pada lansai yang tinggal sendiri adalah usia yang semakin tua, penyakit yang diderita dan ketidak cukupan finansial,” ucap Rista.

Rista melanjutkan, makanan jadi yang biasa dibeli oleh lansia sangat beragam. Mulai dari aneka kue, nasi lengkap dengan lauk pauk, dan juga bakso. Sementara bahan makanan yang diperoleh dari kebun biasanya adalah aneka sayur mayur, buah-buahan, dan beberapa umbi-umbian.

“Sayur yang biasanya banyak digunakan adalah bayam, kacang panjang, dan daun singkong. Pisang, manga, dan papaya, menjadi buah-buahan yang paling umum tersedia di kebun serta macam ketela rambat dan singkong sering kali dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi lansia yang tinggal sendiri,” tambah Rista.

Para lansia mengolah bahan makanan dengan cara yang lebih sederhana. Biasanya, mereka tidak memperhatikan tata cara penyajian. Makanan tidak ditata di atas meja, hanya diletakkan di dalam panci atau wajan. Kebanyakan lauk yang dibeli di warung adalah tahu dan tempe.

Menurut Rista, hambatan paling besar yang dirasakan lansia dalam pemenuhan keutuhan nutrisi adalah kondisi penyakitnya. Seperti penyakit asam urat, kaku sendi, dan rematik. Penyakit asam urat menyebabkan lansia harus membatasi varian makanan yang tinggi purin dan pirimidin.

Kondisi kaku sendi dan rematik, lanjut Rista, menyebabkan lansia tidak dapat berjalan jauh untuk membeli makanan ataupun memasak untuk dirinya sendiri. Kondisi penyakit tersebut diperparah dengan beberapa gangguan akibat proses penuaan missal gigi yang tanggal dan sulit menelan.

Rista mengatakan, tantangan untuk hidup sendiri lebih besar pada lansia dibandingkan usia dewasa. Lansia sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, mandi, dan aktifitas lainnya. Dari penelitian itu, ditemukan bahwa beberapa orang tua tidak punya nafsu makan karena mereka sakit atau kesepian, dan tidak bisa mendapatkan makanan secara teratur.

Ditambah, lansia juga mengalami penurunan fungsi pencernaan, depresi, perubahan kondisi ekonomi, kurangnya pengetahuan tentang nutrisi, dan ketidakmampuan fisik, seperti kesulitan berbelanja dan memasak. “Semuanya dapat menjadi masalah dalam pemenuhan nutrisi pada lansia tinggal sendiri,” ucap Rista.

Menurut Rista, hambatan itu harus diatasi dengan melibatkan kerja sama dari pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi lansia yang hidup sendiri sangat diperlukan.

“Keterlibatan itu dapat berupa perhatian dan pengawasan khusus oleh kader lansia,” terangnya.

Menurut Rista, para petugas kesehatan di Puskesmas perlu melakukan kunjungn rumah pada lansia yang tinggal sendiri. Tujuannya, untuk mengecek status kesehatan dan juga pemenuhan kebutuhan nutrisi.  

“Kegiatan Posyandu lansia juga perlu digiatkan untuk membantu mengecek status gizi lansia. Selain itu keluarga tetap harus memberikan support dan kunjungan secara regular pada lansia yang tinggal sendiri,” tambahnya. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Editor: Khefti Al Mawalia

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di:

https://doi.org/10.5958/0976-5506.2019.02282.4

Elida Ulfiana, Oktaviana Ristya Anggraini, and Rista Fauziningtyas. 2019. “How do I fulfill my nutrition: The experience of older adults who live alone”. Indian Journal of Public Health Research and Development, Volume 10, Issue 8, Pages 2724-2728.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).