Dosen UNAIR : Waspada Zoonosis pada Belut Akibat Cacing Nematoda

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Belut merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dikonsumsi masyarakat. Namun, belut segar yang didapatkan dari pasar tidak menjamin bebas dari infeksi cacing nematoda. Cacing nematoda merupakan cacing yang bersifat zoonosis pada manusia.

Informasi terkait infeksi cacing nematoda pada belut masih terbatas. Karenanya, dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga Moh. Faizal Ulkhaq, S.Pi., M.Si bersama rekan dan mahasiswanya melakukan riset untuk mengungkap infeksi cacing nematoda pada belut di pasar tradisional Kabupaten Banyuwangi.

“Sebanyak 300 sampel belut didapatkan dari 5 pasar tradisional di Kabupaten Banyuwangi, yaitu Pasar Rogojampi, Genteng, Srono, Cluring, dan Banyuwangi. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terkait infestasi cacing nematoda pada organ-organ yang biasa menjadi tempat hidup cacing nematoda ini,” jelas dosen yang akrab disapa Faizal tersebut.

Lebih lanjut Faizal menjelaskan, organ yang diperiksa seperti otot, hati, ginjal, rongga perut, dan usus. Selanjutnya cacing nematoda difiksasi dalam alkohol gliserin 5%. Cacing nematoda yang ditemukan disimpan dan dihitung secara terpisah.

“Setelah fiksasi dilakukan, cacing nematoda diwarnai menggunakan metode Semichen-Acetic Carmine. Untuk mengetahui genus dan spesies dari cacing nematoda yang ditemukan, selanjutnya diidentifikasi berdasarkan pada struktur morfologi,” ujarnya.

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu ditemukan sebanyak 14% belut yang diperiksa terinfeksi larva (L3) dari 2 cacing nematoda dengan genus Eustrongylides ignotus (63,2%) dan Pingus sinensis (36,8%) yang ditemukan di hati (32,4%), otot (1,2%), ginjal (0,4%). Sedangkan pada rongga perut ditemukan sebanyak 24,8% dan rongga usus sebanyak 41,2%.

“Penelitian yang kami lakukan harapannya dapat memberikan informasi terkait adanya infeksi cacing nematoda pada belut di pasar tradisional Kabupaten Banyuwangi. Sehingga hal ini dapat menjadi catatan penting untuk konsumen khususnya agar selalu waspada dan memastikan belut yang akan dikonsumsi diolah dengan baik dan benar. Karena cacing nematoda ini dapat menyerang ikan segar juga,” harapnya.

Penulis : Dian Putri Apriliani

Editor : Nuri Hermawan

Link : https://ivj.org.in/users/members/viewarticles.aspx?ArticleView=1&ArticleID=9296

Bakti, D.I., G. Mahasri, M.A. Alamsjah, A.A. Abdillah, M.F Ulkhaq. 2019. Nematodosis Infection on Monopterus albus (Sybranchiformes: Sybranchidae) from Traditional Market in Banyuwangi, Indonesia. Indian Veterinary Journal, 96(11): 62-64.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).