Puluhan Akademisi Internasional Diskusikan Perkembangan Perikanan di UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PESERTA diberi pembekalan materi tentang perikanan di Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR, Senin (16/12). (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS– Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi tuan rumah kegiatan ASEA-UNINET Joint Program for Inbound Staff Mobility 2019. Pada kegiatan tersebut, berbagai universitas yang berasal dari negara yang tergabung dalam konsorsium ASEA-UNINET turut serta. Salah satu program dari konsorsium ASEA-UNINET adalah International Community Outreach Program (COP): Life Below Water.

Program tersebut diselenggarakan selama satu minggu, diawali pada Senin (16/12) hingga Sabtu (21/12).

Turut hadir dekan FPK UNAIR, Prof. Dr. Mirni Lamid MP., drh menyambut peserta yang berasal dari berbagai negara. Serta, Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih sebagai Executive Director of Airlangga Global Engagement (AGE) Irfan Wahyudi, Ph.D Head of International Program Division AGE, secara resmi membuka program tersebut di Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR Gedung C lt.401, Senin (16/12).

Program COP: Life Below Water adalah program internasional berbasis pengabdian masyarakat untuk masyarakat pesisir yang diadaptasi dari Sustainable Development Goal 14.7. Tujuan program ini adalah memberikan wawasan terkait manajemen produk kelautan dan situasi yang terjadi di masyarakat Indonesia.

Program diikuti setidaknya 23 orang terdiri dari 15 mahasiswa dan 8 staff academic dan dosen. Di antaranya berasal dari Thailand, Malaysia, Jepang, Tanzania, Jepang, Ukraina, dan Kirgistan.

Selama satu minggu, peserta akan berkunjung di tiga kota, yaitu Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Peserta juga berkunjung ke Mangrove Wonorejo dan belajar dari salah satu UKM di sana untuk mengolah buah bogem mangrove menjadi olahan minuman.

Kemudian, di Sedati, Sidoarjo, peserta akan belajar terkait bagaimana masyarakat mengelola kerang menjadi produk yang bernilai dan pergi ke Pasuruan untuk belajar tentang komoditas rumput laut.

Ditemui di sela kegiatan, koordinator Program COP: Life Below Water 2019, Nadia Dewi Hartono mengatakan para peserta akan dibentuk menjadi empat grup. Yang memimpin grup tersebut adalah dosen dan sedangkan anggotanya mahasiswa.

“Jumlah mahasiswa sekitar 15, staff academic dan dosen berjumlah 8 orang. Dibentuk empat grup dan nanti di akhir mereka mempresentasikan hasilnya,” ujar Nadia.

Dengan mengunjungi sektor komoditas di Jawa Timur, para peserta bisa menemukan permasalahan yang ada di sana. Nantinya mereka juga dapat memberikan rekomendasi untuk masyarakat Indonesia terkait kebijakan apa yang harus dilakukan dalam hal perikanan dan kelautan.

“Jadi terkait permasalahan ini (dari kunjungan, Red) apa yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia terkait permasalahannya. Jadi saling sharing ilmu,” imbuh Nadia. (*)

Penulis : R. Dimar Herfano Akbar

Editor   : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).