Menilik Kualitas Hidup Pasien Dewasa Muda dengan Akne Vulgaris Derajat Sedang di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Akne vulgaris (AV) adalah suatu penyakit inflamasi kronik yang menyerang unit pilosebasea dan merupakan kondisi kelainan kulit yang paling banyak menyerang pasien dewasa muda di hampir seluruh negara. Akne paling banyak menyerang area wajah, dada, dan punggung bagian atas. Menurut penelitian dari Global Burden of Diseases pada tahun 2013, AV mengenai sekitar 85% penduduk negara maju berusia 15-25 tahun dan 50% di antaranya mengalaminya hingga dewasa. Akne vulgaris umumnya mengenai pasien dengan perubahan psikologis, sosial, dan fisik.

Komplikasi utama dari AV adalah timbulnya skar setelah akne dan tekanan psikologis yang menyerang pasien hingga lesi akne hilang secara menyeluruh. Efek psikologis dari AV ini telah dikenali sejak lama. Pasien dengan AV dapat mengalami tekanan psikologis berupa rasa malu, penarikan diri dari lingkungan sosial, depresi, kecemasan, dan amarah yang berlebihan.

Kualitas hidup atau quality of life (QoL) didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai suatu persepsi individu terhadap posisinya dalam suatu sistem yang terdiri dari unsur kebudayaan dan norma dimana hal-hal tersebut berkaitan dengan tujuan hidup, ekspektasi, standar, dan fokus utama individu tersebut. QoL pada pasien akne vulgaris tersebut biasa dinilai dengan menggunakan skala yang telah diteliti sebelumnya, seperti Dermatology Life Quality Index (DLQI). Penggunaan kuesioner QoL dapat membantu klinisi untuk memahami seberapa besar pengaruh akne terhadap kualitas hidup pasien sekaligus menilai kemanjuran pengobatan serta perencanaan pengobatan lanjutan untuk pasien.

Hubungan antara derajat keparahan AV dengan tekanan psikologis pasien masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa penelitian menduga bahwa akne merupakan salah satu penyebab rasa malu dan distress pasien sehingga memengaruhi kualitas hidup pasien. Di Indonesia penelitian mengenai kaitan antara AV derajat sedang pada pasien dewasa muda dan kualitas hidup belum banyak dilakukan, sehingga hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengevaluasi pengaruh AV derajat sedang terhadap kualitas hidup pasien di Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

Metode dan Hasil

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang analitik observasional menggunakan kuesioner yang melibatkan pasien AV derajat sedang yang akan mendapatkan pengobatan standar dan penambahan fototerapi sinar biru. Penelitian ini melibatkan 40 pasien AV derajat sedang yang berusia 16-25 tahun. Empat puluh subjek yang terlibat penelitian ini terdiri atas 2 kelompok. Kelompok pertama adalah 20 subjek yang diberi tretinoin 0,025% krim, klindamisin 1,2% gel, doksisiklin oral 100 mg dua kali dalam sehari. Kelompok kedua terdiri atas 20 subjek yang diberi pengobatan topikal dan oral yang sama dengan kelompok pertama, ditambah fototerapi sinar biru. Fototerapi tersebut dilakukan 4 kali dengan interval 1 minggu, dimulai 1 minggu setelah pengobatan topikal dan oral.

Subjek diminta untuk mengisi kuesioner pada kunjungan pertama sebelum mendapatkan pengobatan. Kuesioner yang diisi adalah Dermatology Life Quality Index (DLQI) yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan telah diuij validitasnya di Indonesia. Kuesioner DLQI terdiri dari 10 buah pertanyaan yang dikelompokkan menjadi 6 bagian. Masing-masing bagian menggambarkan pertanyaan mengenai pengaruh AV pada kualitas hidup di bidang gejala dan perasaan, aktivitas sehari-hari, kesenangan, pekerjaan dan sekolah, hubungan pribadi, serta pengobatan. Skor total dan skor tiap bagian kemudian dianalisis.

Pada penelitian ini skor DLQI pasien yang didapatkan adalah dari nilai 0-22 dengan nilai rata-rata 12,92 ± 5,45. Sebanyak 65 % pasien memiliki skor DLQI dengan rentang nilai 11-20 yang memiliki arti bahwa AV memberikan efek yang besar pada kualitas hidup pasien. diikuti dengan yang merasakan berefek sedang (20%), berefek ringan (10%), dan sisanya berefek sangat berat serta tidak ada efek terhadap kualitas hidup masing-masing (2,5%).

Penelitian ini menunjukkan penurunan kualitas hidup terutama akibat gejala dan perasaan pada pasien akne derajat sedang, dan gangguan kualitas hidup tersebut berkorelasi dengan durasi AV yang diderita. Berdasarkan hal tersebut, pada  pasien AV perlu dilakukan penilaian dampak penyakitnya terhadap psikososial pasien. Pasien yang terdeteksi mengalami gangguan psikososial akibat AV yang dideritanya, selain medikamentosa perlu juga diberikan edukasi dan konseling yang cermat sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektifitas terapi.

Penulis: Diah Mira Indramaya,dr.,Sp.KK

Informasi detail artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/15176

Diah Mira Indramaya, Menul Ayu Umborowati, Amanda Gracia Manuputty, Ridha Ramadina Widiatma, Eva Lydiawati, Trisniartami Setyaningrum, Rahmadewi Rahmadewi. 2019.Kualitas Hidup Pasien Dewasa Muda dengan Akne Vulgaris Derajat Sedang Di Indonesia. Jurnal Berkala Ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin Vol 31, No 3.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).