Pentingnya Memahami dan Mengenal Kesehatan Rongga Mulut Pada Lansia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Menua adalah suatu proses yang tidak bisa dihindari. Ketika menua maka akan terjadi perubahan yang signifikan, mulai dari penampilan hingga menurunnya kualitas hidup. Begitu juga dengan rongga mulut, dengan adanya proses menua, gigi dan jaringan rongga mulut akan berubah. Masalah gigi berlubang hingga kehilangan gigi akan menjadi masalah utama yang dihadapi saat menua.

Begitu pula dengan produksi dan kualitas air liur akan menurun. Penurunan air liur ini dapat menyebabkan mulut kering yang dikenal dengan nama xerostomia. Xerostomia bisa menjadi faktor pencetus timbulnya kelainan pada mukosa rongga mulut lain seperti infeksi jamur pada sudut mulut (angular cheilitis), mukosa rongga mulut (oral candidiasis) hingga sensasi rasa terbakar pada rongga mulut (burning mouth syndrome). Atas dasar itulah Departemen Ilmu Penyakit Mulut melaksanakan bakti sosial berupa pemeriksaan dan penyuluhan mengenai kesehatan rongga mulut lansia yang bekerja sama dengan pada Pos Lansia Anugrah Binaan Puskesmas Jagir Kota Surabaya.

“Selain permasalahan gigi hilang, dan penurunan air liur, lansia juga mengalami penurunan sensitivitas indra perasa” jelas ketua pelaksana bakti sosial Adiastuti Endah Parmadiati, drg., M.Kes., Sp.PM(K).

“Tak heran jika para lansia menjadi kurang bisa mencicipi rasa dan aroma makanan lezat sekalipun. Pada usia 60 tahun, akan secara perlahan kehilangan sebagian sensasi rasa. Biasanya dimulai dari asin dan manis, kemudian pahit dan asam. Kondisi ini menyebabkan lansia kebilangan keinginan untuk makan, sehingga berisiko mengalami kekurangan gizi. Mereka juga akan mencari makanan yang tinggi garam dan gula agar tak terasa hambar. Padahal, hal ini bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan misalnya diabetes melitus dan hipertensi” lanjut ketua pelaksana bakti sosial.

“Kami tidak hanya melakukan pemeriksaan gigi, mukosa rongga mulut, pengukuran saliva dan sensitivitas rasa, melainkan kami juga memeriksa tekanan darah, berat badan dan senam dengan kerja sama dengan Puskesmas Jagir Kota Surabaya” tegas Adiastuti Endah Parmadiati.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan, profil lansia di Posyandu Lansia Anugrah binaan Puskesmas Jagir sebagian besar di dominasi oleh perempuan dengan usia rata-rata 60-70 tahun. Kondisi gigi pada lansia ditemukan gigi hilang sebesar 38%, gigi berlubang 27% dan gigi ditumpat sebesar 8.33%. Secara keseluruhan indeks DMF-T pada lansia dalam kategori tinggi yaitu >6.6 sebesar 83.33%. Sensitivitas indra pengecap untuk rasa manis, asin dan pahit dalam skala sedang, sedangkan untuk rasa asam pada skala rendah.

Varian normal mukosa rongga mulut paling banyak ditemukan pada lansia adalah coated tongue sebesar 55.56%,  fissured tongue sebesar 50%, lingual varices sebesar 30.56%, crenated tongue sebsar 22.22%, torus palatinus sebesar 19.4%, linea alba buccalis sebesar 13.90% dan Fordyce’s spot sebesar 11.11%. Hal ini penting untuk diketahui, karena varian normal mukosa rongga mulut merupakan suatu kondisi normal yang sering disalah persepsikan sebagai suatu kondisi penyakit yang membahayakan.

Misalnya, coated tongue, sering disalah persepsikan sebagai suatu infeksi jamur pada lidah, padahal kondisi tersebut merupakan suatu proses penumpukan sisa makanan yang normal dan bisa dihilangkan dengan menggosok lidah. Oleh sebab itu, pengetahuan akan kondisi dan kesehatan rongga mulut lansia perlu untuk dilakukan agar kualitas hidup mereka bisa terjaga.

Penulis: Adiastuti Endah Parmadiati, drg., M.Kes., SpPM(K), Nurina F Ayuningtyas, drg., M.Kes., Ph.D., SpPM, dan Dr. Desiana Radithia, drg., SpPM(K).

Acara Senam cuci tangan dipandu oleh Tim Puskesmas Jagir
Pengukuran berat badan dan tekanan darah pada lansia
Pemeriksaan mukosa rongga mulut lansia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).