Wisuda Desember 2019, Rektor UNAIR: Pegang Tiga Kunci Meraih Sukses

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR Prof. Nasih saat memberikan pesan kepada wisudawan. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Periode Desember 2019, Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., mewisuda sebanyak 1235 lulusan. Upacara tunggal akademik tersebut, mengukuhkan wisudawan yang terdiri dari lulusan jenjang diploma (D3-D4), sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Bertempat di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C UNAIR, prosesi seremonial wisuda diselenggarakan pada Sabtu (7/11/19).

Wisuda kali ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur Anom Surahno, S.H., M.Si., Direktur Eksekutif Bank Indonesia Hamid Ponco Wibowo, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga (UNAIR) Drs. Ec. Haryanto Basoeni, sertaSunardi dan Rumi Ana selaku orang tua wisudawan Almarhum Deni Setiawan.

Rektor UNAIR, dalam sambutannya menyampaikan selamat dan ucapan terimakasih kepada wisudawan. Rektor berharap, setelah menyelesaikan masa studinya alumni dapat berkiprah dan siap untuk berkompetisi di lingkungan global.

“Saudara semuanya tidak hanya dididik dengan keahlian saja tapi moralitas juga kami tekankan. Moralitas sebagai umat manusia, warga negara, dan umat beragama, maka saya yakin lulusan UNAIR akan sukses,” ujar Prof. Nasih.

Suasana prosesi wisuda periode Desember 2019. (Foto: Agus Irwanto)

Rasa bangga turut dihaturkan oleh rektor UNAIR, bahwasanya para wisudawan telah berhasil lulus di salah satu perguruan tinggi terkemuka dunia. UNAIR merupakan perguruan tinggi yang Academic Reputation nya masuk 401 Dunia dan 86 Asia, serta Employer Reputation 393 Top Dunia dan 83 Asia.

Tak lupa, Rektor UNAIR juga memberikan wejangan kepada suluruh wisudawan untuk siap menghadapi salah satu tantangan yang sedang dihadapi oleh dunia saat ini, yakni VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) dalam era disrupsi dan revolusi industri 4.0.Menurutnya, situasi seperti itu dapat diatasi dengan tiga kunci utama yang harus dimiliki, yakni kedisiplinan; kerja keras; dan terus belajar.

“Hari-hari ini kita tau bahwa dunia di rundung sebuah situasi yang penuh dengan disrupsi. Tiga kunci itulah yang dapat digunakan untuk meraih kesuksesan. Bagi saudara yang bisa memegang kunci itu, anda akan bisa terus tumbuh dan berkembang,” ungkap Prof. Nasih.

Salah satu unsur kemajuan negara dunia yakni kedisiplinan dari warganya. Khususnya kedisiplinan dari merekayang masuk dalam kategori masyarakat terdidik.Kedisiplinan merupakan kunci, karena berkaitan dengan pemanfaatannya secara wajib dan konsisten terutama dalam hal kedisiplinan waktu.

Kemudian sebuah kerja keras diperlukan untuk memanfaatkan peluang, karena kemajuan hanya bisa diraih oleh mereka yang bekerja keras. Dan terakhir terus belajar merupakan sebuah kontribusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi dunia untuk masa yang akan datang.

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).