IAI Mengusai Perubahan, Menyiapkan Masa Depan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Drs Basuki, M.Com(Hons)., Ph.D., Ak., CMA., CA., ACPA sebagai keynote speaker ANCA 3. (Foto: Sulistyo Primadani)

UNAIR NEWS – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan organisasi profesi akuntan Indonesia berdiri sejak tahun 1957 yang bertujuan menjadi penggerak pembangunan Nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar1945, mengembangkan dan mendayagunakan potensi akuntan Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya akuntan Indonesia untuk di darmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan negara.

IAI juga berfungsi sebagai wadah komunikasi yang menjembatani berbagai latar belakang tugas dan bidang pengabdiannya untuk menjalin kerjasama yang bersifat sinergi secara serasi, seimbang, dan selaras.

Pada Selasa (3/12), Seminar Nasional Airlangga National Conference of Accounting (ANCA) ke 3 di Kabupaten Banyuwangi yang diadakan oleh Program Studi diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga di Banyuwangi, Prof. Drs Basuki, M.Com (Hons)., Ph.D., Ak., CMA., CA., ACPA selaku ketua Ikatan Akuntan Indonesia wilayah Jawa Timur menyampaikan terkait peran dan inovasi IAI dalam penguatan akuntan dan pembangunan bangsa pada era revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 erat kaitannya dengan Artificial Intellligence atau kecerdasan. AI memiliki berbagai fungsi dapat menganalisis data lebih banyak dan lebih dalam dan mencapai keakuratan mengagumkan melalui jaringan neural mendalam yang sebelumnya tidak dimungkinkan.

“Hal tersebut tentu akan berdampak pada profesi akuntan, oleh karena itu,IAI memperkuat peran dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap entitas bisnis dengan menyiapkan akuntan profesional untuk menghadapi masadepan,” ujar Prof. Drs Basuki.

Prakarsa pertama yakni membekali akuntan dengan keahlian dan kompetensi multidisipliner, kemampuan meta analytical, dan social skill dengan mengedepankan moral, standar teknis, kepepentingan publik, integritas serta kerahasiaan.

“Hal tersebut yang membedakan manusia dengan robot,” ucap Prof. Drs Basuki.

Prakarsa kedua yaitu menyesuaikan kurikulum pendidikan akuntansi dan pendidikan profesiyang mengakomodir perkembangan teknologi dan disrupsi bisnis dengan cara mengembangkan pendidikan akuntansi dan pendidikan profesi, terbentuknya lembaga  akreditasi mandiri  ekonomi, manajemen,  bisnis dan akuntansi serta mengingkatkan peran inklusif akuntan  pendidik melalui  riset akuntansi.

Prakarsa ketiga IAI sebagai ujung tombak penyegaran kembali profesi akuntan sehingga profesi akuntan mampu menguasai perubahan masif yang terjadi.

Penulis : Sulistyo Primadani

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).