Ekstrak Daun Wungu Terbukti Tingkatkan Kadar Kalsium Tulang pada Masa Menopause

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Menopause merupakan fase akhir dari reproduksi wanita. Menopause umumnya terjadi antara usia 45-55 tahun. Pada kondisi menopause ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen yang berada pada tubuh disebabkan tidak adanya folikel berkembang dalam ovarium sebagai penghasil estrogen. Kekurangan hormon estrogen dapat menyebabkan beberapa keluhan fisik misalnya keluarnya keringat, meningkatnya suhu tubuh, pendarahan tidak teratur dan osteoporosis. Dewasa ini banyak dari para wanita yang mengalami atau menderita osteoporosis akibat menopause. Lalu adakah upaya pencegahan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan tanaman yang tumbuh disekitar kita?

Riset ini mengulas manfaat dari daun Wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff), guna mencegah terjadinya osteoporosis pada wanita yang mengalami menopause. Dengan kandungan yang dimiliki oleh daun Wungu salah satunya fitoestrogen yang mampu menjadi HRT (Hormone Replacement Theraphy) akibat menurunkan kadar estrogen.

Kapan Osteoporosis Terjadi?

Osteoporosis dapat terjadi pada wanita penderita menopause akibat berkurangnya kadar estrogen dalam tubuh. Apabila pada tubuh terjadi laju resorbsi tulang secara terus-menerus dan lebih cepat daripada proses pembentukan tulang maka yang terjadi adalah tulang kehilangan masssa tulang dan kerusakan jaringan tulang. Hal ini yang disebut sebagai osteoporosis. Dengan menurunnya kadar estrogen pada wanita menopause, akan mempengaruhi aktivitas osteoklas dan osteoblas pada tulang. Pada keadaan osteoporosis, kalsium pada tulang lambat laun akan berkurang sejalan dengan proses homeostatis kalsium dalam tubuh. 

Wanita yang mengalami menopause akan mengalami osteoporosis dengan rentang waktu tertentu seiiring dengan menurunnya kadar estrogen di tubuhnya. Namun, pencegahan dan penanggulangan osteoporosis akibat menopause dapat dilakukan dengan pemberian ekstrak daun Wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff), yang memiliki kandungan fitoestrogen sebagai pengganti estrogen yang menurun. Selain itu, pemberian ekstrak daun Wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff), akan menggantikan peran estrogen yang menurun dan mengatur proses metabolisme tulang dan osteoporosis dapat dicegah.

METODE dan HASIL

Riset ini dilakukan dengan hewan coba yaitu mencit (Mus musculus) jenis kelamin betina. Hewan coba ini dimodelkan seperti wanita menopause dengan cara menghilangkan ovariumnya melalui proses ovariektomi. Selanjutnya, setelah proses ovariektomi dilakukan maka kadar estrogen pada hewan coba akan menurun. Hewan coba dikelompokkan menjadi 6 kelompok dimana kelompok terdapat kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol terdiri dari hewan coba yang non-ovariektomi (K1) dan diovariektomi (K2 dan K3), sedangkan kelompok perlakuan hewan coba diovariktomi (P1 dan P2).  Dalam perjalanan riset ini kami berikan ekstrak daun Wungu yang dibuat pada berbagai dosis (20 mg/kgBB dan 30 mg/kgBB) dengan mempertimbangkan penggunaannya pada hewan coba. Kami juga menggunakan estrogen sintetis yang sering dikonsumsi oleh manusia sebagai pembanding pada kelompok hewan yang diovariktomi dengan hewan yang diberikan ekstrak daun Wungu.

Pada akhir penelitian hewan coba dibedah untuk diambil tulang paha atau femur untuk dianalsis morfometri dan kadar kalsiumnya. Analisis ini dilakukan dengan mengukur panjang, berat dan diameter tulang (morfometri tulang) dan analisis kadar kalsium dengan metode SSA (Spektrofotometer Serapan Atom) menggunakan panjang gelombang 422,7 nm. Dengan metode SSA ini sebelumnya dilakukan pengabuan tulang agar dapat larut dan terdeteksi kandungan kalsium di masing-masing tulang hewan coba.

Hasil analisis morfometri femur mencit setelah pemberian ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum L. Griff ) tidak berpengaruh signifikan terhadap morfometri tulang, tetapi ada kecenderung menaikan diameter metafisis proksimal pada mencit yang diovariektomi. Sedangkan hasil analisis kadar kalsium pemberian ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum L. Griff) dapat menaikkan kadar kalsium tulang pada mencit yang diovariektomi. Dosis optimum pemberian ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum L. Griff) adalah 30mg/kgBB.

Penulis: Listijani Suhargo

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://aip.scitation.org/doi/abs/10.1063/1.5115734

Hilman Lila Rakasiwi, Listijani Suhargo and Sugiharto (2019). The effect of Graptophyllum pictum (L.) Griff leaf extract on morphometry and calcium levels of ovariectomized mice femur, AIP Conference Proceeding, 2120: 070017-1 – 070017-6.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).