Turunkan Stress pada Anak Leukimia Melalui Gambar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Pengalaman di rawat di Rumah Sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang buruk pada anak-anak. Hal ini dikarenakan adanya stress akibat perubahan dari keadaan sehat biasa dan rutinitas lingkungan, anak-anak memiliki mekanisme koping yang terbatas untuk menyelesaikan stressor. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang terencana dan darurat, mengharuskan anak tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang ditunjukkan dengan pengalaman traumatik dan penuh dengan stress. Leukemia merupakan salah satu penyakit kronis pada anak. Penyakit kronis membutuhkan perawatan yang lama di rumah sakit. Hal ini dapat memberikan dampak adanya stress hospitalisasi yang terjadi pada anak.

Untuk mengurangi dampak hospitalisasi pada anak, peran perawat sangat berpengaruh dalam mengurangi ketegangan pada anak. Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam mengurangi dampak hospitalisasi adalah meminimalkan dampak perpisahan, mengurangi kehilangan kontrol, dan meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan nyeri. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress hospitalisasi pada anak tetapi cara yang banyak digunakan adalah dengan terapi bermain. Bermain dapat membantu anak mengurangi stress dan mengembangkan rasa humornya. Bagi anak yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit bermain tidak hanya berfungsi untuk kesenangan anak, tetapi dapat menjadi satu media yang dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan cemasnya, takut, nyeri, dan rasa bersalah. Saat anak melakukan permainan maka perhatian akan dipusatkan pada permainan yang dilakukan sehingga anak menjadi rileks. Menggambar merupakan salah satu terapi bermain pada anak-anak. Pada saat aktifitas menggambar, anak-anak dapat mengekspresikan perasaan mereka sehingga membuat mereka senang dan mengurangi rasa sakitnya.

Metode dan Hasil

Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen dilakukan pada 28 anak yang menderita leukemia yang sedang menjalani pengobatan. Hospitalisasi pada anak diukur dengan melihat respon stres hospitalisasi pada anak yaitu adanya respon adaptive dan maladaptive yang terjadi pada anak selama dilakukan perawatan di Rumah Sakit. Aktifitas bermain pada anak dilakukan dengan memberikan aktivitas menggambar pada anak pada pada buku “aktifitasku” dengan tema menggambar adalah binatang dan tumbuhan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak yang dirawat di Rumah Sakit mengalami stress hopitalisasi yang ditunjukkan dengan respon maladptive yang ditunjukkan oleh anak selama hospitalisasi. Respon maldaptive tersebut berupa menangis dan menolak pada saat dilakukan tindakan dan tidak kooperatif dengan petugas kesehatan. Setelah dilakukaan terapi bermain menggambar dalam buku “ Aktivitasku” dengan tema pengetahuan tentang binatang dan tumbuhan yang dilakukan 1 kali sehari selama 2 minggu terjadi peningkatan secara signifikan dampak stress hopitalisasi yang terjadi pada anak, yaitu sebagian besar respon anak menjadi adaptive, hal ini ditunjukkan dengan anak menjadi cooperative dalam setiap tindakan keperawatan yang dilakukan pada anak. Pada saat melakukan aktifitas menggambar dalam buku “ Aktivitasku”, perhatian anak terhadap stress yang terjadi pada dirinya akan teralihkan. Anak akan mengeksresikan perasaannya dan kesenangannya melalui bermain yaitu menggambar.

Terapi bermain yang dilakukan pada anak ini melibatkan peran orang tua dalam mendampingi anak pada saat bermain. Selama perawatan di rumah sakit peran orang tua sangat penting dalam mendapingi anak dan memberikan stimulasi pada anak, agar anak dapat kooperatif dalam setiap tindakan medis maupun keperawatan yang dilakukan kepada anak.

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bahwa upaya meminimalkan stress hospitalisasi yang terjadi pada anak dapat dilakukan melalui terapi bermain yang dapat dilakukan oleh perawat sebagai salah satu intervensi keperawatan. Pada saat melakukan terapi bermain terjadi komunikasi yang efektif antara petugas kesehatan dan anak, sehingga anak menganggap bahwa petugas kesehatan sebagai teman bermain selama perawatan di Rumah Sakit. Aspek lain yang dapat dilihat dan dihasilkan selama terapi bermain menggambar ini adalah memberikan stimulasi perkembangan pada anak sehingga dapat meningkatkan perkembangan anak meskipun anak dalam perawatan di Rumah Sakit. Pada aktifitas bermain menggambar ini, perkembangan anak yang dapat distimulasi meliputi perkembangan kognitif, motorik kasar, motorik halus, dan bahasa. Oleh karena itu terapi bermain dapat menjadi aktfitas yang rutin dilaksanakan kepada anak selama di rawat di Rumah Sakit.

Penulis: Dr. Yuni Sufyanti Arief, S.Kp.,M.Kes

Informasi detail mengenai penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di

http://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ijphrd&volume=10&issue=7&article=088

Arief Yuni Sufyanti, Ilya Krisnana, Rachmawati Praba Diyan, Nursalam, Ugrasena IDG, Devy Shrimarti R. 2019. Child Life Program Through Drawing Play Activity as Efforts to Minimize Stress Hospitalization in Children with Leukemia. Indian Journal of Public Health Research & Development, Volume : 10, Issue : 7.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).