Transformasi Ekonomi, Emil Dardak Kenalkan Poros Industri Baru untuk Kembangkan Perekonomian Jawa Timur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Dalam rangka menyelesaikan berbagai tantangan bangsa di bidang perekonomian, pemerintah Indonesia mengenalkan kebijakan transformasi ekonomi. Wakil Gubernur Jawa timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. saat memberikan materi dalam Konferensi 6th East Java Economic (EJAVEC)  Forum 2019 yang diselenggarakan oleh FEB Universitas Airlangga (UNAIR) pada Selasa (26/11/2019) menjelaskan bahwa transformasi ekonomi adalah bagaimana perekonomian itu dibawa ke arah industrialisasi.

Emil, sapaan akrabnya memaparkan bahwa transformasi ekonomi Jawa Timur (Jatim) akan difokuskan pada kebijakan untuk merubah ekonomi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) ke arah berbasis industri. Menurutnya, permasalahan utama yang dihadapi Jatim dalam upaya peningkatan kebijakan itu adalah adanya ketimpangan ekonomi berdasarkan wilayah.

“Saat ini, 50% perekonomian Jatim itu disumbang oleh wilayang ring 1 atau kawasan manufacturing, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan. Wilayah lainnya masih mengalami ketimpangan dengan upah minimum yang lebih kecil,” ungkapnya.

Lebih lanjut, gubernur yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek itu menjelaskan bahwa ada dua langkah Jatim dalam mentransformasikan perekonomiannya, yaitu dengan mengurangi ketimpangan wilayah dan meningkatkan daya ring wilayah yang sudah cukup mapan dengan berbasis human resource.

“Strategi yang digunakan adalah meningkatkan daya saing industri padat karya di industri ketimpangan atau yang biasa disebut poros industri baru,” paparnya.

Ada tiga langkah yang akan diambil Jatim dalam membuka poros industri baru. Pertama, pemerintah provinsi Jatim akan mendorong megapolitan competitive di gerbang kertosusila yang merupakan kawasan metropolitan di Jatim. Dalam upaya itu, Emil menjelaskan akan melakukan perbaikan infrastruktur, peningkatan konektivitas, dll. Langkah kedua adalah menciptakan wisata nasional di tiga wilayah utama, yaitu Bromo, Tengger, dan Semeru. Sedangkan langkah yang terahir adalah selingkar wilis dengan cara mengembangkan industri gas supply di kawasan Kertosono hingga Ngawi.

“Intinya kami akan komit menyelesaikan masalah ketimpangan wilayah menggunakan poros industri baru untuk meningkatkan perekonomian di luar daerah ring 1,” pungkas Wakil Gubernur Jawa Timur itu.

Penulis: Nikmatus Sholikhah

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).