Bakteri Penyebab Penyakit Difteri di Jawa Timur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Penyakit difteri telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa di Indonesia pada tahun 2017. Kasus di seluruh negeri mencapai 942 dan hampir setengahnya berasal dari Provinsi Jawa Timur. Pada tahun itu ada 37 hasil biakan positif bakteri Corynebacterium diphtheriae toksigenik. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan India dan Indonesia adalah peringkat satu dan dua di dunia dalam hal jumlah kasus difteri yang dilaporkan.

Seluruh isolat C. diphtheriae toksigenik yang diperoleh di Jawa Timur dan beberapa lokasi lain, terutama di Indonesia timur, disimpan di laboratorium rujukan difteri yaitu Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis profil isolat C. diphtheriae toksigenik dari Jawa Timur pada periode 2012-2017.

Penelitian deskriptif ini dilaksanakan antara tanggal 20 Agustus hingga 30 November 2018, di BBLK Surabaya. Isolat yang digunakan berasal dari periode 2012 hingga 2017. Sampel diambil secara clustered random sampling dengan memperhatikan proporsi jumlah isolat per daerah tingkat II. Sampel yang digunakan adalah yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, dari periode 2012-2017, yang diambil dari biakan usap tenggorok dan hidung, dan berasal dari penderita maupun karier difteri.

Ada 108 sampel yang digunakan dalam penelitian, dari 114 yang dipilih pada awalnya. Enam isolat tidak viabel saat dilakukan uji viabilitas. Sampel berasal dari penderita dengan rerata usia 6,5 tahun (rentang 1-14 tahun). Kelompok usia terbanyak adalah 1-5 dan diikuti 6-10 tahun. Mayoritas isolat berasal dari biakan usap tenggorok penderita difteri. Tahun pengambilan utama adalah 2013 dan 2017. Lebih dari tiga perempat isolat berasal dari wilayah tapal kuda di Jawa Timur. Komposisi biotipe mitis dan gravis sebesar 83:25.

India merupakan peringkat satu dunia dalam hal jumlah kasus difteri dalam periode 2011-2018, namun dengan kecenderungan jumlah kasus yang terus menurun. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus dari Jawa Timur mencakup sekitar 80% dari keseluruhan penderita difteri Indonesia. Dalam penelitian ini laki-laki lebih banyak dari perempuan yang berbeda dengan saat wabah di Rusia yang terutama menyerang orang dewasa.  

Prevalensi karier di Jawa Timur pada periode 2011-2014 sekitar 34 dari 3000 kasus difteri. Mayoritas karier ini adalah perempuan yang tinggal di wilayah tapal kuda, termasuk seluruh kabupaten di Pulau Madura. Usia karier terbanyak adalah 3-9 tahun dengan status nutrisi yang baik.

Fokus utama kejadian difteri di Jawa Timur adalah di wilayah tapal kuda yang mencakup Pulau Madura dan seluruh kabupaten kota di pesisir utara dan timur provinsi ini. Terdapat perbedaan sosiokultural yang nyata antara wilayah tapal kuda yang didominasi budaya Madura dan di bagian barat dan selatan provinsi yang didominasi budaya Jawa. Secara umum, indeks kemiskinan dan indeks gabungan yang mengukur deprivasi umur, pengetahuan, dan standar hidup lebih nyata di wilayah Madura.

Biakan dari usap tenggorok dan hidung selalu dilakukan pada orang yang dicurigai sebagai penderita maupun karier difteri. Studi di India selama 5 tahun mendapatkan proporsi penderita difteri di tenggorokan mencapai 90% dari seluruh kasus.

Di Jawa Timur biotipe mitis masih mendominasi. Tidak ada biotipe intermedius dan Belfanti dalam penelitian ini. Kedua biotipe yang diperoleh pada penelitian ini memang merupakan biotipe dominan di dunia. Menurut beberapa laporan dari berbagai tempat di dunia, intermedius telah beberapa kali dilaporkan dalam jumlah cukup banyak. Data dari beberapa publikasi menunjukkan biotipe gravis lebih sulit diatasi dari pada mitis.

Sebagai kesimpulan, isolat terbanyak berasal dari penderita difteri, berusia 1-5 tahun, yang diambil dari biakan usap tenggorok, dan didominasi biotipe mitis. Sebagian besar penderita maupun karier berasal dari wilayah tapal kuda di Provinsi Jawa Timur.

Penulis: Dominicus Husada

Detail tulisan ini dapat dilihat di:

Sugi Deny Pranoto, Adi Pramono Hendrata, Eveline Irawan, Ismoedijanto, Dominicus Husada. 2019. Profil Isolat Corynebacrterium diphtheriae Toksigenik di Jawa Timur Tahun 2012-2017.Journal of Indonesian Medical Association; 69 (2): 78-82.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).