Pakar: Tradisi Wisata Religi Akan Terus Meningkat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Pakar ekonomi Universitas Airlangga Tanti Handriana mengatakan bahwa, berbeda dengan wisata pada umumnya, wisata religi memiliki karakteristik tersendiri. Para peserta wisata religi ziarah ke makam wali semua pesertanya adalah umat muslim dari berbagai tingkat demografis. Mereka memiliki variasi terkait usia, pekerjaan, jenis kelamin, besaran penghasilan, domisili, dan sebagainya. Untuk itu, dia bersama tim mengkaji anteseden dari para muslim/muslimah yang melakukan wisata religi ke makam para wali, serta mengungkap tingkat kepuasan mereka.

Dari penelitian itu, dikatakan Tanti bahwa perlu bagi pengelola destinasi wisata religi untuk memahami para konsumennya, yaitu para muslim/muslimah yang sedang melakukan ziarah wali limo/wali songo. Pemahaman perilaku dari para peziarah dalam studinya meliputi: motif mengikuti wisata religi, manfaat mengikuti wisata religi, ketersediaan sarana dan prasarana ibadah di destinasi wisata religi, ketersediaan penjual makanan halal serta souvenir, kepuasan mereka, dan niat mereka untuk berkunjung kembali di destinasi wisata religi di masa mendatang.

 “Hasil analisis menunjukkan bahwa minat umat muslim di Indonesia untuk mengikuti wisata ziarah (wali songo dan wali limo) sangat besar, dan akan terus meningkat di masa-masa mendatang,” ucap Tanti.

“Mengingat, sebagian informan penelitian, yaitu para peziarah, mengatakan puas dengan destinasi wisata religi, serta semua partisipan mengatakan berniat untuk terus mengikuti wisata religi tersebut. Dengan demikian peluang besar bagi para pelaku bisnis wisata religi untuk meraih pasar yang lebih banyak lagi,” tambahnya.

Dari penelitian itu, Tanti dan tim menemukan berbagai motif yang melatar belakangi wisatawan mengikuti wisata religi. Mulai dari meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, mendapatkan ketenangan hati, mendapatkan hidayah dari Tuhan, serta untuk menjalankan sunah rosul.

Dari penelitian itu, ditemukan manfaat yang didapatkan setelah mengikuti wisata religi beraneka ragam. Antara lain menimbulkan rasa ketenangan jiwa, merasa lebih sadar akan adanya kematian, keinginan untuk meneruskan perjuangan dari para wali, dan menjadi  menjadi lebih bertaqwa kepada Tuhan.

Dari penelitian itu ditemukan pula bahwa sarana dan prasarana di destinasi wisata religi telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan lima tahun lalu. Pun dengan ketersediaan penjual makanan, minuman, dan suvenir sangat banyak dan menawarkan produk dengan harga yang terjangkau.

Meski demikian, kata Tanti, beberapa sarana prasarana perlu ditingkatkan. Antara lain terkait dengan kebersihan kamar mandi dan tempat wudlu. “Dalam hal ini juga dibutuhkan kesadaran dari para wisatawan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya,” ucapnya.

Bagi praktisi pemasaran, hasil studi Tanti dan tim bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk terus meningkatkan layanan di bidang wisata religi di dalam negeri. Mengingat, potensi berkembang sangat besar.

“Demikian juga kontribusi studi ini untuk pengembangan ilmu pemasaran, khususnya terkait dengan manajemen pemasaran pada jasa wisata religi,” tambah Tanti. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Editor: Khefti Al Mawalia

Referensi:

https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JIMA-10-2018-0188/full/pdf?title=exploration-of-pilgrimage-tourism-in-indonesia

Tanti Handriana, Praptini Yulianti, and Masmira Kurniawati . 2019. Exploration of Pilgrimage

Tourism in Indonesia, Journal of Islamic Marketing: 1759-0833.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).